Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 11:37 WIB | Senin, 06 Juli 2015

14 Remaja Meninggal Akibat Ritual Sunat di Afsel

Anak-anak laki-laki dari suku Xhosa di daerah Qunu Afrika Selatan setelah upacara sunat. (Foto: nation.co.ke)

JOHANNESBURG, SATUHARAPAN.COM - Upacara sunat tradisional di provinsi Eastern Cape Afrika Selatan, tempat praktik ritual peralihan (rite of passage) umum dilakukan, menyebabkan 14 anak meninggal dan 141 terluka tahun ini, menurut pemerintah lokal kepada AFP hari Minggu (5/7).

Banyak remaja yang terluka menderita “dehidrasi, luka, pneumonia, penis aseptik dan gangren,” ujar Sizwe Kupelo, juru bicara dari kementerian kesehatan di provinsi Eastern Cape, kepada AFP.

“Empat belas meninggal dan 141 dirawat di beberapa rumah sakit,” ujarnya.

Sembilan pasien menunggu transplantasi penis – prosedur yang terus mendapat banyak permintaan setelah transplantasi pertama berhasil dilakukan di negara itu tahun lalu pada korban gagal sunat lainnya.

Ritual peralihan menuju masa dewasa, yang biasanya diikuti kegiatan retret selama dua hingga empat pekan, juga menunjukkan ketahanan fisik.

Untuk upacara tersebut, remaja mempertaruhkan nyawa mereka. Setiap tahun remaja laki-laki tewas atau dimutilasi selama inisiasi.

“Satu kematian terlalu banyak,” ujar Mamkeli Ngam, juru bicara menteri urusan tradisional dan pemerintah kooperatif di Eastern Cape, kampung halaman Nelson Mandela.

Ngam juga mengatakan bahwa beberapa sekolah inisiasi sudah ditutup.

Menurut beberapa laporan media, 41.000 pemuda di Eastern Cape telah menyelesaikan inisiasi tersebut tahun lalu.

Praktik sunat di negara itu menghasilkan keuntungan, karena harga per iniasi mencapai sekitar 1.500 rand (sekitar Rp 1,62 juta), tetapi anak-anak tidak mendapatkan manfaat dari keuntungan tersebut. Mereka sering diperlakukan kasar dan hanya menerima sedikit atau bahkan tidak diberikan makanan.

Pada bulan Juni lalu, polisi Afrika Selatan menyelamatkan 11 remaja laki-laki dari ritual sunat paksa setelah orang tua mereka melaporkan bahwa anak-anaknya dibawa untuk berpartisipasi dalam inisiasi tersebut. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home