Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 15:07 WIB | Minggu, 20 April 2014

16 Jenazah Sudah Dikeluarkan dari Kapal Feri Korsel

Tim petugas penyelamat membawa jasad korban yang ditemukan oleh tim peneliti dan penyelematan dari kapal feri Korea Selatan yang karam saat tiba di pelabuhan Jindo, pada 20 April 2014. (Foto: AFP)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penyelam pada Minggu mengangkat 13 jenasah korban kapal feri Korea Selatan yang terbalik hampir empat hari lalu, sebelumnya tiga jasad pertama korban telah diangkat hari Sabtu, menandai tahap baru yang mencekam dari proses pencarian dan pengangkatan korban.

“Para penyelam menerobos jendela kabin penumpang tepat sebelum tengah malam dan mengangkat tiga jasad,” kata seorang petugas penjaga pantai kepada AFP, Minggu (20/4).

Ketiganya mengenakan jaket penyelamat, kata petugas tersebut, menambahkan bahwa dua di antaranya adalah laki-laki sedangkan jenis kelamin jasad ketiga masih belum dikonfirmasi.

Mereka merupakan jenazah yang sama yang ditemukan sebelumnya, namun belum diangkat, saat penyelamanan sebelumnya.

Jumlah korban tewas yang sudah dikonfirmasi dari bencana itu kini (Minggu) mencapai 56 orang dengan 213 lainnya masih dinyatakan hilang.

Lebih dari 475 orang yang berada di atas kapal Sewol seberat 6.825 ton ketika kapalnya terbalik dan tenggelam pada Rabu pagi tersebut adalah siswa dari sekolah menengah yang sama di kota Ansan, tepat di selatan Seoul.

Kapten Kapal Ditahan

Kapten kapal Feri Lee Joon-Seok sudah ditangkap dan akan menghadapi lima tuduhan, termasuk kelalaian dalam menjalankan tugas dan melanggar hukum maritim, lapor kantor berita Yonhap.

Tim gabungan polisi dan jaksa pada Jumat membuat surat perintah penangkapan Lee (52), dan dua krunya tanpa menjelaskan tuduhan, kata penjaga pantai.

Yonhap pada Sabtu mengatakan sebuah pengadilan lokal di Mokpo mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dia dan dua orang krunya, mengutip kemungkinan mereka akan melarikan diri atau menghilangkan bukti.

Sebelumnya, jaksa mengatakan bahwa Lee menyerahkan kemudi kepada ketiga krunya sebelum kapal feri itu terbalik 

Menunda Evakuasi

Lee Joon Seok mengatakan bahwa ia menunda evakuasi kapal karena kondisi laut dan tidak adanya kapal-kapal penyelamat.

Saat dakwaan dari pihak kepolisian, dia mengenakan jas hujan dan membukuk, Lee diwawancarai reporter TV mengenai mengapa para penumpang diperintahkan untuk tetap berada di kursi dan kabin selama lebih dari 40 menit setelah feri itu mengirim sinyal bantuan pertama tepat sebelum pukul 9:00 pagi (waktu setempat) pada Rabu.

“Saat itu kapal penyelamat belum tiba. Di sana juga tidak ada kapal nelayan atau kapal lain yang bisa membantu,” kata Lee.

“Saat itu di sana ombaknya sangat kuat dan airnya dingin.”

“Saya pikir para penumpang bisa hanyut dan terjatuh jika mereka dipaksa dievakuasi tanpa mengenakan pelampung.”

“Mereka bahkan bisa mengalami hal yang sama meski mengenakan pelampung,” katanya.

Lee (69) mengonfirmasi pernyataan jaksa penyidik pada Jumat yang menyebutkan bahwa dia tidak memimpin saat feri itu mengalami masalah pada awalnya.

“Itu terjadi saat saya kembali dari tempat tidur karena alasan pribadi,” katanya, membantah bahwa dia dalam keadaan mabuk.

“Saya tidak minum,” tambahnya. (AFP/yonhap.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home