Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:32 WIB | Jumat, 13 November 2015

5 Provinsi Pasok Stok Daging Sapi DKI Jakarta

KOnferensi pers Kementerian Pertanian tentang kerjasama pasokan sapi dari lima provinsi ke DKI Jakarta (Foto: Diah Anggraeni Retnaningrum)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Provinsi DKI Jakarta akan menerima pasokan daging sapi dari lima provinsi di Indonesia yaitu Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Lampung dan Sulawesi Selatan.

"Untuk pengadaan sapi dari NTT, NTB, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Lampung masuk Jakarta. Kapalnya disiapkan oleh pemerintah," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Kantor Kementerian Pertanian Ragunan, Jakarta Selatan, dalam MoU Kerja Sama Pengadaan Komoditi Pangan Strategis hari Jumat (13/11).

"Hari ini sudah selesai satu unit. Kapasitasnya 500 ekor per satu kali angkut. Tadi pagi dipanggil Presiden dan beliau mengatakan kalau enam unit tidak cukup akan ditambah dan prosesnya enam bulan selesai."
 
Dalam kesepakatan tersebut, Amran mengatakan pemerintah akan menyediakan enam kapal yang didatangkan dari lima provinsi tersebut. Satu kapal, lanjut dia, mampu menampung 500 ekor sapi.

Kerja sama ini akan bersinergi dengan program tol laut yang digadang-gadang oleh Presiden Joko Widodo.

"Kami sudah sepakat tol darat dan laut harus dikawal bersama melalui Bupati, Gubernur, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Yang beli sapi Gubernur DKI Jakarta dan kami dengar Pak Gubernur siap membeli dari lima provinsi."

 Tingginya Konsumsi Daging Sapi DKI Jakarta

Dalam kesempatan tersebut, Amran mengatakan Provinsi DKI Jakarta membutuhkan pasokan daging sapi sebanyak 60.000 ekor. Oleh karena itu, DKI disebut sebagai konsumen daging impor sapi terbesar di Indonesia.

"70 persen sapi impor itu masuk ke Jakarta," kata Amran.

Menurutnya, dengan kerja sama ini akan membuat konsumsi sapi impor menjadi berkurang. Sebenarnya, lanjut dia, pasokan sapi nasional saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional namun masih terkendala dengan biaya pendistribusian yang mahal sehingga pilihan untuk impor lebih menggoda.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengatakan dalam kerja sama ini yang perlu diatur adalah pemotongannya. Oleh karena itu, pihaknya akan kerja sama dengan rumah pemotongan hewan (RPH) Berdikari.

Kemudian, dari RPH itu nanti akan masuk ke pasar Jabodetabek dan PD Pasar Jaya yang akan mengatur pasokannya ke pasar di DKI Jakarta.

Dia berharap, harga daging sapi di DKI akan jauh lebih murah karena kapalnya murah kemudian kalau memang ada susut akan ditanggung pemerintah.

"Biasanya angkutan itu ada susut sehingga hitungannya di RPH kalau harga normal aja biasanya Rp 26.000 sampai 27.000. Itu sapi hidup maka dikali dua jadi Rp 56.000 ditambah dengan biaya RPH  Rp 17.000, ditambah dengan keuntungan pedagang Rp 6000. Harapan maksimal (harga daging sapi) mencapai Rp 79.000 hingga 85.000 per kg."

Dia menambahkan kalau sudah ada enam kapal yang bisa mengangkut 9000 ekor per bulan maka kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta aka terpenuhi sebesar 30 persen.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home