Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 14:48 WIB | Jumat, 22 Juli 2016

60 Persen Hotspot Berkurang

Ilustrasi: sosialisasi pencegahan karhutla. (Foto: menlhk.go.id.)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Kepala Staf Presiden (KSP), Teten Masduki, mengatakan sejak pertama kali Willem Rampangilei dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), prioritas utama adalah mengatasi kebakaran hutan dan lahan. "Alhamdulillah berdasarkan analisis Kantor Staf Presiden, tahun ini hotspot (titik panas) kebakaran hutan dan lahan berkurang 60 persen," katanya, seperti dikutip dari situs bnpb.go.id.

Sesuai instruksi presiden, ada tiga hal yang harus dilakukan, antara lain adalah pencegahan kebakaran hutan dan lahan, penegakan hukum, dan pemberdayaan masyarakat.

"Jika terlihat ada api, segera padamkan sehingga kebakaran tidak meluas,” katanya.

Senada dengan KSP, Gubernur Riau Ir H Arsyadjuliandi Rachman MBA juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama berani mengukir sejarah Riau tanpa asap. "Maka dari itu diperlukannya partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Mari bersama kita cegah kebakaran hutan dan lahan di Riau," katanya.

Selanjutnya Danrem Riau Brigjen Nurendi mengatakan, "Sejak Gubernur Riau menetapkan Riau Siaga Darurat Asap, kami telah melakukan patroli darat, dan patroli udara. Jika terlihat kebakaran hutan dan lahan langsung dilaporkan ke satuan petugas (satgas) untuk melakukan pemadaman segera dengan peralatan seadanya. Serta sosialisasi kepada masyarakat langsung dari pintu ke pintu,” katanya.

Selain itu, mendinginkan lahan gambut, water bombing, membuka pos pelayanan kesehatan di kecamatan dan kabupaten. "Rencana kontinjensi sudah kami lakukan dan sudah didokumentasikan dalam bentuk buku, serta menjadi rekomendasi Menkopolhukam untuk penanganan karhutla di provinsi lain,” katanya.

Ada 64 titik kuat di Riau yang rawan dibakar, sehingga dibentuk kekuatan untuk menjaga wilayah tersebut, yang berisi satgas gabungan antara lain TNI, polisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, masyarakat, dunia usaha dan sebagainya.

Strateginya di antara 64 titik tersebut, dijadikan tempat latihan militer yakni tempat latihan menembak TNI, dengan peluru tajam selain untuk latihan juga untuk menjaga agar tidak ada yang membakar hutan dan lahan dengan sengaja.

Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, tujuan KSP ke Riau adalah ingin melihat secara langsung yang sudah dilakukan daerah dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. "Serta mendapatkan informasi dari sumbernya sehingga Presiden mendapat masukan yang tepat dan daerah dapat maksimal sebaik-baiknya dalam mengatasi penanganan kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home