Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 02:29 WIB | Minggu, 24 November 2013

Abraham Samad Imbau Parpol Miliki Kode Etik

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. (Foto; Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad meminta partai politik membuat kode etik internal untuk menjaga integritas para kadernya agar bersih dari korupsi.

"Saya imbau kalau parpol ingin bersih dari praktik korupsi, maka suka tidak suka parpol harus berbenah, pertama yang sederhana seyogianya parpol buat kode etik dan code of conduct," ketua KPK Abraham Samad, saat menjadi pembicara pada Rapimnas V, Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (23/11).

Menurut Abraham Samad, kode etik itu penting karena partai politik menjadi salah satu pilar demokrasi. 

Abraham menjelaskan seluruh sumber daya partai pun disiapkan untuk menjadi pejabat penyelenggara negara, sekurang-kurangnya sebagai anggota DPR.

Karena itu, tambahnya, setiap kader partai politik harus terjaga integritasnya, terutama bersih dari tindak pidana korupsi. Dengan demikian, tambahnya apabila ada yang melanggar, partai memiliki kewenangan menindak sesuai tingkat kesalahannya.

Minta Golkar awali

Abraham Samad meminta Partai Golkar mengawali untuk merumuskan sekaligus menerapkan kode etik tersebut.

"Saya kira Golkar sebagai partai yang sudah sangat tua harus memulai membuat kode etik dan code of conduct, agar kadernya bersih dan berintegritas," kata Abraham.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PG Aburizal Bakrie mengakui partainya sudah memiliki kode etik, yang disebut Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT). 

Sampai sekarang ini, tambah Aburizal, kode etik ini tetap berlaku, dan partai akan memberikan sanksi apabila ada kader yang melanggar.Misalnya terhadap kader yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi, Golkar pasti menindak tegas. 

Namun, tambah Aburizal hal itu tentu setelah benar-benar ditetapkan bersalah oleh hukum alias divonis bersalah Pengadilan.

"Kalau PDLT belum cukup, akan kami perbaiki. Kode etik yang sekarang sudah cukup. Kalau nanti membutuhkan perubahan, ya akan kami sesuaikan. Yang pasti, kami sudah punya," kata Aburizal Bakrie. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home