Loading...
BUDAYA
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:23 WIB | Jumat, 14 Desember 2018

Acara Akhir Pekan 15 – 16 Desember 2018

Ilustrasi. Musik Tradisional Satu Hari di Danau Toba oleh D'Bamboo Musik Batak. (Foto: indonesiakaya.com)

SATUHARAPAN.COM – Pertunjukan musik tradisional, festival kreasi lokal, bazaar multiproduk, festival kuliner Kalimantan, pameran fotografi di Yogyakarta, festival 1001 gerobak kuliner nusantara, dan bazaar pasar durian Botani Square di Bogor, mengisi agenda acara akhir pekan di pertengahan bulan Desember ini.

Berikut acara pilihan Redaksi satuharapan.com, yang dapat menemani pencinta hiburan melewatkan akhir pekan bersama keluarga tercinta

Sabtu, 15 Desember

Galeri Indonesia Kaya, pukul 15.00 WIB, Pertunjukan Musik Tradisional Manggatang Tarung Saritan Tatu Hiang oleh Tingang Tatu

Tingang Tatu mengusung konsep ansambel dawai dari Kalimantan Tengah, yang terdiri atas kacapi ngindu, kacapi nganak, kacapi bass (hasil eksplorasi Daniel Nuhan), kacapi pukul (hasil eksplorasi Daniel Nuhan), rabab, dan suling balawung.

Tingang Tatu tidak hanya menitikberatkan instrumentasi namun juga aspek-aspek vokal tradisi khas Kalimantan Tengah yang menjadi salah satu karakter yang kuat dari grup ini. Tingang Tatu secara eksplisit melahirkan konsep musik yang baru dan belum pernah ada baik di Kalimantan Tengah maupun di Indonesia.

Dalam pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya, Tingang Tatu akan membawakan pertunjukan bertajuk "Manggatang Tarung Saritan Tatu Hiang“ (Mengangkat Kembali Kejayaan Leluhur Suku Dayak Ngaju-Ot Danum, Kalimantan Tengah).

Tingang Tatu adalah grup musik yang didirikan atau diprakarsai oleh musisi muda yang berasal dari Kalimantan Tengah bernama Daniel Nuhan pada tanggal 5 Juni 2015 di Yogyakarta. Tingang Tatu terdiri atas Daniel Nuhan (kacapi ngindu, rabab, vokal), Zulfikar Muhammad Nugroho (kacapi ngindu, rabab, suling, balawung, vokal), Fachri Pratama (kacapi pukul, vokal), Vicky Santoso (kacapi bass, vokal), Nofriyan Hidayatulloh (kacapi nganak, vokal), dan Andronisus Setiawan Nuhan (kacapi ngindu, vokal).

Lahirnya grup ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan Daniel Nuhan terhadap kesenian dan budayanya sendiri yang semakin ditinggalkan akibat perkembangan zaman, menyebabkan minimnya keinginan anak-anak muda Dayak untuk mempelajari musik-musik tradisinya sendiri, padahal itu adalah identitas jati diri mereka. Tingang Tatu merupakan satu upaya agar budaya nenek moyang itu bisa dilihat dan didengarkan hingga ke mata dunia.

Parkir Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, Festival Kreasi Lokal Indonesia Makerfest 2018

Acara berlangsung pada Sabtu (15/12) - Minggu (16/12).

Festival Kreasi Lokal Indonesia di Makerfest 2018 menampilkan lebih dari 150 brand lokal kekinian, mulai dari fashion hingga art and crafts.

Jangan sampai ketinggalan juga Creative Talks dari pembicara-pembicara keren, aktivitas seru dari beragam komunitas.

Tiket dapat dibeli di tkp.me/tiketmakerfest dan jadilah bagian dari Gerakan Bangga Kreasi Lokal!

Info dan kontak: Instagram: @makerfest.id, Website: makerfest.id

Jl HR Rasuna Said No C22 Plaza Festival Lt 1 (Depan Food Colony), Bazaar Multiproduct

Acara berlangsung pada Senin (10/12) – Minggu (16/12), masuk gratis.

Podjok Production kembali menyelenggarakan acara bazaar, dengan kualifikasi tenant aksesoris, tas, sepatu, kosmetik, dan lain-lain.

CP:0858 9166 9585, 0812 8253 3867

Marketing Gallery Cimanggis City, pukul 10.00 – Selesai, Cimanggis City Italian Food Festival

Acara berlangsung pada Sabtu (15/12) – Minggu (16/12), masuk gratis.

Marketing Gallery Cimanggis di Jl Raya Bogor, Depok, 500 meter dari Jalan Akses UI/Kelapa Dua, mengajak bersuka cita menutup tahun 2018, dengan mengadakan event spesial di pertengahan bulan, bertajuk “Italian Food Festival” . Mari datang bersama keluarga tercinta dan temukan penawaran program menarik diskon spesial akhir tahun sambil menyantap hidangan khas Italia.

Acara ini merupakan acara apik dari Apartemen Cimanggis City, hunian dengan konsep apartment dan ruko, unit ekslusif, akses, dan lokasi terbaik.

Info dan kontak: 021 3000 6868

Seasons City Trade Mall, Jakarta,  Festival Kuliner Kalimantan

Acara berlangsung pada Jumat (14/12) – Minggu (23/12).

Pencinta kuliner Nusantara diajak untuk mencicipi kuliner khas Kalimantan. Acara ini akan  diramaikan oleh berbagai tenant makanan khas kalimantan seperti Soto Anang Banjar, Sate Kuah Pontianak, Bubur Ikan Aweng, DAG Yong Tau Foo & Bakmie Venus, Mie Bancir, Sate Banjar Galuh Bungas, Rujak Kalimantan, Minuman Pontianak, Sate Kuda, Sate Kebo, Sate Blengong, Nasi Kuning, Ayam Cincana khas Samarinda, Bakso Milono khas KalimantanTengah, Bakso Pentol, Soto Manggala khas Kalimantan Tengah, Sate Klatak, Sate Buntel dan Tengkleng, De Mommy’s Kitchen Kuliner Pontianak & Pempek, Nasi Campur Pontianak

Info dan kontak: Facebook: Seasons City Trade Mall, Instagram: @seasons.city

Minggu, 16 Desember

Galeri Indonesia Kaya, pukul 15.00 WIB, Pertunjukan Musik Tradisional Satu Hari di Danau Toba oleh D'Bamboo Musik Batak

D’Bamboo Musik Batak menghadirkan pertunjukan musik dengan menggunakan idiom musik tradisi Batak dan populer. Tidak hanya memainkan lagu-lagu tradisional Batak, mereka akan membawakan berbagai jenis musik yang diaransemen kembali menggunakan idiom khas dari berbagai alat musik tradisi Batak.

Dalam pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya, D’Bamboo Musik Batak menyajikan pertunjukan musik uning-uningan yang membawa penikmat seni ke dalam suasana saat berada di Danau Toba. Penonton dapat manortor (menari tortor) dan marende (bernyanyi) bersama-sama, dengan lantunan lagu-lagu daerah, lagu nasional serta medley Nusantara oleh D’Bamboo Musik Batak.

D’Bamboo Musik Batak adalah grup musik yang di bentuk oleh lima musisi muda Batak yaitu Azwin Harefa (taganing /Gondang Batak, vokal), Michael B Sitohang (sulim, sarune, saxophone), Amostro Silaban (hasapi, vokal), Bonggud T Sidabutar (vokal, gitar, sulim), Doni Siregar (keyboard). D’bamboo bergenre World Musik dan ingin melestarikan serta mengangkat kembali eksistensi musik tradisional Batak ke kancah nasional maupun internasional dengan menggabungkannya dengan musik modern, agar kemasannya lebih menarik. D’Bamboo Musik Batak berharap generasi muda bangsa tertarik pada musik tradisional dan tidak lupa dengan budayanya sendiri.

 Area Parkir Convention, Botani Square, Bogor, Bazaar Pasar Durian Botani Square

Acara berlangsung pada Sabtu (1/12) – Minggu (16/12).

Pencinta dan penikmat durian, kuliner buah berduri dan berbau tajam ini kembali hadir lagi di Botani Square. Lokasinya di area parkir convention. Ayo berburu berbagai jenis durian dan olahannya di Pasar Durian.

Dapatkan juga durian harga dahsyat Rp35.000, di jam 13.00 – 16.00 – dan 19.00 WIB.*

Selain itu bisa makan durian sepuasnya juga Rp60.000, hanya di tanggal 8 dan 16 Desember 2018.*

*persedian terbatas *syarat dan ketentuan berlaku

Info dan kontak: Telp: 0878 7195 5159, Instagram: @botanisquaremall

Atrium Ancol Beach City, Jakarta, Festival 1001 Gerobak Kuliner Nusantara

Acara berlangsung pada Jumat (14/12) – Minggu (6/1/2019).

Mau cari kuliner Nusantara tanpa harus ke sana ke mari? Festival 1001 Gerobak Kuliner Nusantara dapat menjadi pilihan, karena menyediakan aneka macam makanan khas Nusantara. Pengunjung juga akan dihibur lenong, live musik, standup comedy, dan acara hiburan lainnya. Yuk jangan lupa, catat tanggalnya.

Info dan kontak: Facebook: Ancol Beach City, Website: ancolbeachcity.com

Bentara Budaya Yogyakarta, Pukul 09.00-21.00 WIB, Pameran Fotografi Djaduk Ferianto Meretas Bunyi

Acara berlangsung pada Minggu (16/12) – Minggu (23/12).

“Meretas bunyi“ artinya membedah bunyi yang muncul, mencari asal mula suara yang tercipta, mendedah bagaimana hal-hal yang sulit dijelaskan bisa menjadi musik. Meretas bunyi juga bisa berarti sebuah upaya untuk menjelaskan bagaimana sesuatu yang semula tidak berwujud menjadi bunyi yang sederhana, serta mudah didengarkan. Djaduk Ferianto sedang berupaya melakukan itu semua dalam pameran ini. Ia mengajak siapa pun yang hadir untuk mengalami proses retasan itu. Proses yang pada akhirnya tidak hanya tentang bunyi, tetapi tentang hidup itu sendiri.

Lewat pameran ini, Djaduk ingin mengatakan bahwa fotografi hanya menjadi medium. Medium untuk mengajak para pengunjung pameran mengalami “ngeng“ mereka masing-masing. Lewat gambar-gambar yang terekam dengan kamera ini, Djaduk ingin mengatakan bahwa fotografi hanyalah pintu gerbang untuk mengasah kepekaannya terhadap apa pun. Bukan sekadar kepekaan dalam hal karya, baik musik atau teater, tetapi juga bagaimana ia melihat kehidupan secara keseluruhan. Lewat fotografi itulah Djaduk mengasah “ngeng“ nya.

Fotografi telah menjadi bagian dari proses ulang-alik kekaryaannya. Sebuah bagian utuh kedirian Djaduk yang juga seorang musisi, seniman teater, dan perupa. Fotografi adalah medium yang tidak berbeda dengan gamelan atau kuas. Fotografi adalah bagian keseharian Djaduk yang sudah lebur. Natural saja dan bukan hal yang luar biasa. “Saya merasa kehilangan jika saya tidak menangkap setiap momen yang lewat di depan saya melalui kamera saya,“ kata Djaduk.

 

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home