Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 04:16 WIB | Rabu, 14 Agustus 2013

Agama Mempertanyakan Hukum Makan Daging Tabung

Daging tabung (foto: al Arabiya).

SATUHARAPAN.COM - Ketika pertama kali daging tabung burger dunia dimasak dan dimakan minggu ini, semua kritikus bertanya tentang rasanya. Bagi banyak orang Yahudi, Muslim dan Hindu, pertanyaan pertama apakah iman mereka membolehkan untuk mencobanya. Demikian seperti dilansir dari situs Reuters.

Jaringan situs agama dikejutkan dengan pertanyaan dan pendapat pekan ini setelah ahli biologi Mark Pos dari Universitas Maastricht memperkenalkan inovasi kepada media di London pada hari Senin (5/8).

"Apakah laboratorium menciptakan burger halal?" tanya gerakan Yahudi Hasidik Chabad Lubavitch di situsnya.

Hukum makanan ada di banyak agama, namun itu muncul di jaman baheula yang bahkan nabi mereka tidak dapat membayangkan daging sapi cincang siap saji yang dikembangkan dari persemaian sel induk sapi.

Jika otoritas keagamaan menafsirkan teks-teks kuno mereka dengan cara yang membolehkan mereka memberikan makanan baru ini sebagai berkat mereka, maka pelarangan burger keju halal dan hamburger Hindu, serta metode yang tidak perlu memproduksi daging halal, bisa mungkin.

Rabbi Gerakan Chabad, Yehuda Shurpin, menuliskan kitab Talmud menceritakan daging ajaib yang jatuh dari langit atau telah disulap rabbi-rabbi mempelajari teks mistik.

Karena itu otomatis halal walau itu bukan dari hewan yang nyata maka hal ini bisa menjadi model untuk daging tabung.

Namun dia mengatakan jika sel-sel induk daging asli maka sel-sel induk itu harus berasal dari seekor sapi yang disembelih menurut hukum halal yang mengatakan tenggorokan hewan harus dipotong dalam keadaan hewan itu masih sadar.

Rabbi-rabbi yang ahli perlu mempelajari ini lebih hati-hati ketika masalah menjadi lebih praktis dan burger petri-dish menjadi pilihan dan terjangkau," Shurpin menyimpulkan.

Pelarangan halal pada daging campuran dan produk susu menimbulkan kesulitan lain bagi orang Yahudi taat dalam mempertimbangkan burger keju.

Rabbi Menachem Genack dari Uni Ortodoks di New York mengatakan kepada Jewish Telegraphic Agency bahwa daging tabung dapat dianggap "parve" (bukan daging maupun susu) dalam syarat tertentu dan begitu pula keju halal dapat dibiarkan.

Seperti Yogurt dan Acar

Hukum halal Islam memerlukan ritual penyembelihan mirip dengan daging halal, tetapi dengan pembatasan yang lebih sedikit.

"Tidak tampak akan ada keberatan makan jenis daging yang disemai," jawab Institut Islam Orange County di California menanggapi kuesioner di situsnya.

Aktivis hak-hak binatang melihat metode pembantaian Muslim dan Yahudi sebagai kekejaman yang tidak perlu dan seruan untuk melarang jenis pemotongan daging yang tumbuh di Eropa dalam beberapa tahun terakhir karena daging halal menjadi semakin tersedia di toko-toko dan restoran.

Gulf News di Dubai mengutip Abdul Qahir Qamar dari Akademi Fiqih Islam Internasional di Jeddah, Arab Saudi, yang mengatakan daging persemaian tidak akan dianggap daging dari hewan hidup, namun daging berbudaya.

Selama sel-sel yang digunakan tidak berasal dari babi, anjing atau binatang lain dilarang di bawah hukum halal, kata dia, daging akan menjadi vegetatif dan serupa dengan yogurt dan acar berfermentasi.

Beberapa jaringan situs Muslim meninggalkan pertanyaan baru tentang bentuk daging baru yang belum terjawab,

Tidak Untuk Vegetarian

Prospek daging sapi tanpa daging juga telah mendorong perdebatan di India, tempat mayoritas Hindu menjauhi steak dan burger karena menganggap sapi suci.

"Kami tidak akan menerima sapi diperdagangkan di pasar dalam bentuk apapun atau digunakan untuk tujuan komersial," kata Chandra Kaushik, presiden kelompok nasionalis Hindu Akhil Bharat Hindu Mahasabha, kepada blog India Real Time.

Jaringan situs agama telah memperdebatkan masalah daging tabung untuk beberapa waktu sekarang, terutama karena berita tentang proyek biologi Post mulai beredar sekitar empat tahun lalu.

Banyak umat Hindu dan Sikh adalah vegetarian, sehingga beberapa dari mereka mengunggah komentar yang mengatakan mereka mungkin tidak akan menyukai rasa daging buatan bahkan jika itu dinyatakan diperbolehkan.

"Siapa yang ingin makan bangkai, walau tumbuh di laboratorium maupun bukan?" tanya seorang pembaca di situs Hindu Dharma Forum."

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home