Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Francisca Christy Rosana 11:44 WIB | Rabu, 08 Juli 2015

Ahok Terima Warga Hijrah ke Jakarta Seusai Lebaran

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) dan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta, Andri Yansyah (kiri) di Lapangan IRTI Monumen Nasional, Selasa (8/7) pagi seusai apel siaga menghadapi arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1436H. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menolak para pendatang baru dari berbagai daerah untuk hijrah ke Ibu Kota guna mencari penghidupan yang lebih layak. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Jakarta selalu didatangi banyak pendatang baru apalagi usai libur Idul Fitri.

Pernyataan ini disampaikannya saat memimpin apel siaga menghadapi arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1436H di Lapangan IRTI Monumen Nasional, Selasa (8/7) pagi. Namun Ahok berharap para pelaku urbanisasi tersebut tak menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kota megapolitan.

“Kalau pendatang ini bisa beli apartemen, beli rumah, buka usaha, saya perintahkan (aparat daerah, Red) kasih KTP Jakarta untuk dia karena NPWP (Nilai Pokok Wajib Pajak)-nya pindah ke Jakarta,” kata Ahok dalam sambutannya.

Namun, Ahok berpesan kepada aparatur untuk menertibkan rumah-rumah petak yang berada di pinggir sungai dan jalur hijau. Penertiban ini dilakukan untuk mensiasati warga yang datang ke Jakarta tak menyewa kamar di bantaran sungai tersebut.

Selama ini diakui Ahok rumah-rumah kardus banyak disewakan pada para pendatang yang menyandang masalah kesejahteraan sosial. Kasus penyewaan rumah di bantaran kali sudah kerap ditemui oleh Pemprov DKI. Kendati sudah ditertibkan, penyewa tak segan dan tak jera mencari lokasi-lokasi baru untuk membangun hunian ilegal.

“Kos yang di pinggir sungai harus dihentikan. Izin kos seperti itu harus distop. Menjelang Lebaran seluruh wali kota, camat, lurah harus bongkar (hunian liar) dan yang tinggal di sana harus disuruh pulang. Itu yang membuat urbanisasi gampang di Jakarta,” kata Ahok.

Ahok juga berpesan pada Satpol PP untuk mulai gencar menangkap pengemis yang berkeliaran di seluruh kawasan Jakarta. Pengemis akan ditampung oleh Dinas Sosial. Ahok juga mengungkapkan Dinas Sosial telah meminta pengemis menandatangani surat pernyataan.

“Yang ngemis di Jakarta sudah buat surat pernyataan, kalau mereka nipu, kita akan gugat pidana penipuan,” kata Ahok.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Senada dengan Ahok, Djarot tak menolak warga dari daerah yang akan datang ke Jakarta, tinggal menetap dan mencari pekerjaan yang lebih layak. Namun, Djarot berpesan agar para pendatang ini memiliki keterampilan, memiliki kejelasan tempat tinggal, dan memiliki perencanaan yang matang.

“Pendatang harus siap dengan kondisi Jakarta. Jangan sampai kemudian mereka datang lalu jadi pengemis, jadi penyandang masalah kesejahteraan sosial,” kata mantan anggota DPR RI itu.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home