Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 16:43 WIB | Sabtu, 28 Mei 2016

Akom Mengaku Frustrasi dengan Sorotan Negatif Media

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Ade Komarudin di Hotel Novotel Kota Batam, Jumat (27/5) malam.(Foto: Endang Saputra)

BATAM, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Ade Komarudin atau Akom mengaku frustrasi karena terus disorot negatif oleh media massa.

“Saya miris bagaimana caranya perbaiki DPR-RI ini, biar enggak digebukin terus. Saya frusteasi, kalau dikritik boleh-boleh saja, tapi jangan digebukin terus,”kata Ade dalam pembukaan Pers Gathering bersama wartawan parlemen di Hotel Novotel Kota Batam, Jumat (27/5) malam.

Ade mencontohkan, saat masa sidang terakhir DPR tidak menghasilkan satupun undang-undang.

“Sejumlah media langsung mengeluarkan kritik tajam. Padahal, masa sidang DPR saat itu hanya berlangsung selama satu bulan sehingga wajar jika tidak ada UU yang dihasilkan,” kata dia.

"Padahal masa sidang sebelumnya lagi, yang berlangsung selama 3 bulan, kita berhasil mengesahkan 6 UU,” dia menambahkan.

Ade mengaku di masa sidang sebulan ini seharusnya DPR menghasilkan satu UU. Namun itu bukan hal yang mudah dan bisa dikerjakan secara buru-buru. Apalagi ada sejumlah UU yang harus dikerjakan hati-hati, seperti RUU larangan minuman beralkohol dan RUU Merek.

“Saya protes memang kenapa seperti RUU larangan minuman beralkohol dan RUU Merek itu lama banget,” kata dia.

Menurut Ade, dirinya akan terus mendorong kepada pimpinan pansus dan komisi,  bekerja terus biar menghasilkan Undang-Undang, namun, lagi-lagu DPR terbentur dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.

“Kami kerap terbentur SDM. Memang ada pimpinan yang tidak cukup mampu. Banyak orang bagus jadi anggota DPR tapi enggak terpilih. Banyak yang terpilih tapi enggak bagus. Mungkin karena populer. Mungkin kualitas rekrutmen sumber daya Parpol yang harus berubah. Karena sekarang tidak bottom up. Rakyat mungkin beda selera. Minimal yang bersangkutan anggota itu pembaca buku yang baik, pengalaman yang baik dan bisa ikuti apa yang dimaksud dengan Undang-Undang," kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home