Loading...
FOTO
Penulis: Sabar Subekti 10:03 WIB | Jumat, 12 Februari 2021

Aksi Protes Kudeta Militer di Myanmar

Aksi Protes Kudeta Militer di Myanmar
Nelayan etnis Entha memamerkan plakat selama protes menentang kudeta militer di Danau Inle, Taunggyi, Myanmar hari Kamis (11/2/2021). (Foto: AP/Aung Ko San)
Aksi Protes Kudeta Militer di Myanmar
Demonstran dengan kostum tradisional berbaris dengan bendera nasional menentang kudeta militer selama protes di Mandalay, Myanmar, hari kamis (11/2/2021). (Foto: AP)
Aksi Protes Kudeta Militer di Myanmar
Massa protes menggelar aksi dari perahu-perahu di sebuah danau.
Aksi Protes Kudeta Militer di Myanmar
Massa protes mengenakan pakaian etnis dalam aksi mereka.
Aksi Protes Kudeta Militer di Myanmar
Papan pengumuman publik ditutupi dengan gambar yang rusak dari Panglima Tertinggi militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing terlihat di Mandalay, Myanmar pada hari Kamis. (Foto: AP)

SATUHARAPAN.COM-Penolakan rakyat Myanmar terhadap pengamilalihan kekuasaan (kudeta) oleh militer terus berlanjut dan makin luas. Meskipun ada ancaman dari penguasa militer, aksi protes terus digelar dan melibatkan banyak kelompok.

Militer Myanmar melancarkan kudeta pada hari Senin (1/2) dini hari, dan ratusan orang, terutama tokoh politik ditahan. Di antara mereka adalah Aung San Suu Kyi, pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Militer melancarkan kudeta karena NLD menang pemilu pada November 2020, dan itu bisa menjadi pendorong reformasi Myanmar ke arah demokrasi yang makin kuat. Namun militer menuduh pemilu itu dicurangi, dan kudeta dilakukan pada hari ketika anggota parlemen terpilih akan bersidang untuk pertama.

Hampir dua pekan ini aksi protes terus dilancarkan, dan militer terus menekan mereka, tetapi tekanan internasional makin besar dari negara-negara Barat. Hanya China yang tampaknya mendukung junta militer, seperti dituduhkan massa protes, meskipun Kedutaan Besar China di Myanmar membantah.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home