Loading...
SAINS
Penulis: Dedy Istanto 22:00 WIB | Sabtu, 04 Februari 2017

Aktivis Kampanyekan Primata Di Sekolah

Aktivis Kampanyekan Primata Di Sekolah
Seorang fasilitator mengenalkan sekaligus menjelaskan tentang primata yang ada di Indonesia di hadapan para siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Sumbangsih, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat (3/1) dalam rangka kegiatan pendidikan lingkungan untuk lebih peduli terhadap primata. Kegiatan diselenggarakan atas kerja sama SMA Sumbangsih dengan BScC Indonesia, “LUTUNG” Forum Studi Primata Fakultas Biologi Universitas Nasional, Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Biologi Universitas Nasional, Pusat Riset Primata Universitas Nasional, serta Profauna dan Simpul Indonesia. (Foto-foto: Universitas Nasional Fakultas Biologi)
Aktivis Kampanyekan Primata Di Sekolah
Para siswa dan siswi SMA Sumbangsih berfoto bersama dengan para aktivis lingkungan yang terdiri dari sejumlah elemen dari Universitas Nasional setelah kegiatan pengenalan primata Indonesia dalam rangka kegiatan pendidikan lingkungan bagi sekolah.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aktivis lingkungan yang tergabung dalam sejumlah elemen peduli primata melakukan kampanye di Sekolah Menengah Atas (SMA) Sumbangsih, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, hari Jumat (3/2).

Kampanye mengenalkan berbagai jenis primata dilakukan dalam rangka memberikan pendidikan lingkungan bagi para siswa dan siswi sekolah menengah tingkat atas. Berbagai kegiatan seperti pemutaran film, pembagian poster dan stiker tentang primata dilaksanakan di SMA Sumbangsih yang diselenggarakan atas kerja sama BScC Indonesia, “LUTUNG” Forum Studi Primata Fakultas Biologi Universitas Nasional, Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Biologi Universitas Nasional, Pusat Riset Primata Universitas Nasional, serta Profauna dan Simpul Indonesia.

Koordinator edukasi sekaligus Ketua BScC Indonesia, Ahmad Baihaqi, menjelaskan sejak tanggal 30 Januari 2001 telah ditetapkan sebagai Hari Primata Indonesia yang menjadi momentum karena maraknya perburuan jenis primata.

 “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak peduli. kami mengenalkan primata Indonesia kepada siswa dan siswi tingkat SMA. Hari ini kami telah melakukan kegiatan kampanye di SMA Sumbangsih dalam rangka memberikan edukasi sekaligus mengkampanyekan tentang primata. Diharapkan ke depan mereka dapat lebih peduli dan bersama-sama melestarikan primata di Indonesia” kata  Ahmad Baihaqi atau yang yang akrab disapa Abay.

Abay mengatakan, primata sebagai komponen penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan di Indonesia. Meningkatnya konversi kawasan hutan menjadi area pertanian dan pemukiman menjadi salah satu penyebab hilangnya habitat alami bagi primata yang berdampak pada pelestarian populasi primata.

Dalam lima tahun terakhir telah terjadi peningkatan perburuan di seluruh Indonesia. Salah satu buktinya adalah semakin maraknya kegiatan berburu yang terjadi di masyarakat sebagai alternatif untuk sekadar hobi, serta munculnya kegiatan perburuan primata melalui foto-foto yang beredar di sosial media.

Sementara itu, Ketua Pusat Riset Primata Universitas Nasional, Dr.Sri Suci Utami Atmoko menjelaskan, saat ini lebih dari 70 persen primata Indonesia terancam punah akibat konversi lahan dan perburuan. Jika dahulu orang berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup, lain halnya dengan saat ini dimana sebagian besar orang berburu primata untuk kesenangan saja dan primata tersebut dianggap sebagai hama.

“Jika menjadikan primata sebagai pet atau hewan peliharaan, kita dapat tertular penyakit hepatitis (A,B,C), TBC, herpes, malaria, tifus, cacingan atau sebaliknya” kata Suci.

Dia menambahkan, beberapa jenis primata yang terancam punah saat ini hidup di habitat hutan yang terfragmentasi. Degradasi dan fragmentasi hutan secara langsung menyebabkan terjadinya isolasi habitat, penurunan daya dukung alam serta meningkatkan efek tepi akibat dari semakin luasnya batas pinggiran hutan yang terbuka. Kondisi demikian sangat mengancam kelestarian populasi primata dan satwa liar yang lain.

Kanekaragaman hayati merupakan harta kekayaan yang perlu dijaga dan dilestarikan karena penting bagi makhluk hidup, termasuk kehidupan bagi manusia. Primata menjadi salah satu jenis keragaman hayati yang Indonesia miliki, karena menjadi bagian dari rantai kehidupan di habitatnya yang membantu proses penyebaran biji tumbuhan. (PR)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home