Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:39 WIB | Senin, 24 April 2017

Amfibi Penyelamat Manusia di Masa Depan

Ilustrasi: Kodok dari India bagian selatan dengan nama latin Hydrophylax bahuvistara mampu membunuh beberap strain virus flu. (Foto: sci-news.com/Sanil George/Jessica Shartouny)

ATLANTA, SATUHARAPAN.COM – Para ilmuwan belum lama ini menemukan senjata ampuh untuk memerangi virus influenza yang diam-diam tiap tahun membunuh ratusan ribu orang. Molekul aktif bernama urumin pada sejenis kodok dari India dengan nama latin Hydrophylax bahuvistara mampu membunuh beberap strain virus flu. Demikian dilaporkan jurnal ilmiah Immunity.

Para ilmuwan yang membuat sintesa bahan kimianya, membuktikan unsur aktif dari kodok itu antara lain ampuh memerangi virus flu babi H1N1 yang memicu pandemi mematikan saat Perang Dunia pertama. Beberapa jenis virus turunan flu babi ini, diketahui kebal obat antiretroviral konvensional.

Terkait temuan itu, para peneliti juga mengimbau agar perlindungan keragaman hayati, terus digalakkan. Pasalnya lebih dari 41 persen jenis amfibi tergolong terancam kemusnahan. Dari persentase itu, termasuk di dalamnya 466 spesies katak dan kodok yang tergolong kritis.

Penyebab kemusnahan beberapa spesies kodok adalah campuran beragam faktor, termasuk rusaknya habitat, dampak pemanasan global, serta serangan beragam penyakit.

Kodok Kebal Virus

Para ilmuwan sejak lama meneliti fenomena kekebalan kodok terhadap virus. Binatang amfibi itu memang sering diserang bakteri atau jamur, tapi tidak pernah diserang virus. Para peneliti memperkirakan ada ikatan peptida tertentu yang bersifat antivirus.

Penulis riset Joshy Jacob dari Emory University School of Medicine, yang dilansir situs dw.com, pada Jumat (21/4), mengatakan, ”Pada awalnya saya hanya memperkirakan, akan bekerja keras memilah kandidat unsur aktif bahan obatnya, sebelum menemukan satu atau dua unsur yang ampuh. Sekarang kami hanya meneliti 32 ikatan peptida, empat di antaranya sudah terbukti ampuh.”

Walau begitu, unsur aktif  urumin alami yang namanya diambil dari pedang tradisional India yang berbentuk sabit, memiliki kelemahan. Yakni molekulnya tidak bisa tahan lama berada dalam tubuh manusia. Para peneliti kini sedang mencari cara untuk membuat unsur berkhasiat itu cukup stabil dan bertahan lama untuk memerangi virus dalam tubuh manusia.

Para ilmuwan berharap, dari unsur aktif itu bisa dibuat obat antivirus untuk memberantas beragam penyakit virus. Selain untuk meredam serangan virus HIV, juga bisa dikembangkan obat untuk demam berdarah Dengue serta Zika. Penyakit virus ini jadi masalah serius di sejumlah negara tropis, termasuk Indonesia.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home