Loading...
INDONESIA
Penulis: Kartika Virgianti 12:35 WIB | Kamis, 24 April 2014

Anak SD Tanya Basuki: Takut Setan Enggak?

Basuki saat tanya jawab dengan anak-anak SDK Tunas Bangsa. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 50 anak Tunas Muda International School, Kedoya, Jakarta Barat mengunjungi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama melakukan tanya jawab perihal aktivitas sebelum menjadi pejabat seperti sekarang dan pada masa kecilnya.

“Bapak takut sama setan enggak?” kata salah satu anak saat acara tanya jawab yang berlangsung di Balai Agung, Kantor Balai Kota, Kamis (24/4).

“Dulu waktu saya jadi Bupati Belitung Timur, di kantor bupati itu katanya banyak setannya, sampai bupati sebelum saya juga takut kalau di ruangannya,” jawab Basuki.

“Tapi saya percaya pada Tuhan, saya berdoa saat ada di ruangan, saya hanya berfikir kalau ada setan tidak bisa cekik saya, jadi saya duduk tenang saja dan bekerja seperti biasa di kantor. Besoknya saya tahu kalau ternyata setannya sudah kabur,” cerita dia.

Selain itu ada anak lainnya yang bertanya cita-cita Basuki dulunya ingin menjadi apa. Pejabat yang waktu kecil tinggal di kampung yang menjadi seting film ‘Laskar Pelangi’, Gantung, Belitung Timur itu menjawab, ingin menjadi Kepala Wilayah Produksi Timah.

“Saya ingin jadi kepala wilayah produksi timah, sedangkan bapak saya ingin saya jadi dokter. Dulu orang yang paling berkuasa adalah pejabat timah, listrik, air, semua di tangan mereka, tinggal perintah-perintah saja. Dalam perjalanan menjadi pengusaha itu terjadi persoalan, kemudian saya berpikir, kalau jadi pengusaha tidak bisa menolong orang miskin,” jawab Wagub yang pernah mengenyam pendidikan Geologi sewaktu kuliah itu.

“Waktu itu di Belitung Timur ada pemilihan bupati langsung, lalu saya mencalonkan diri dan terpilih. Kemudian saya berhenti, mencalonkan kembali menjadi Gubernur Bangka Belitung, tapi gagal, saya dicurangi. Tapi akhirnya saya berhasil menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI,” urai Basuki.

“Pak, bisakah Jakarta seperti luar negeri, misalnya di Singapura?” anak lainnya kembali bertanya kepada Basuki.

“Kita butuh waktu minimal hampir 20 tahun, itupun kalau presidennya mau bantu, karena banyak urusan polisi, aparat semua di bawah presiden, makanya pak gubernur ingin jadi presiden supaya cepat,” jawab dia.

“Ini tidak kampanye kan, mereka tidak bisa pilih,” tukas Basuki. 

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home