Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:16 WIB | Selasa, 03 Mei 2016

“Anda Boleh Bangun, Tapi Jangan Ganggu Permukiman Kami”

Warga Luar Batang menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, hari Selasa (3/5). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – “Anda Boleh Membangun, Tapi Jangan Ganggu Pemukiman Kami” merupakan salah satu tuntutan warga Luar Batang yang mereka tuliskan di salah satu spanduk dalam melakukan aksi protes kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, hari Selasa (3/5).

Dalam aksi protes yang diikuti oleh kurang lebih 200 orang tersebut, mereka meneriakkan yel-yel meminta pria yang dikenal dengan nama Ahok itu turun dari jabatannya

“Turun.. Turun.. Turunkan Ahok... Turunkan Ahok sekarang juga..,” kata mereka.

Setidaknya ada enam tuntutan yang diminta oleh warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jakarta Utara kepada Ahok.

Tuntutan pertama adalah menolak segala bentuk penggusuran kepada rakyat yang dilakukan secara tidak manusiawi. Kedua, menolak keterlibatan TNI/Polri dalam penggusuran yang selalu dijadikan alat untuk kepentingan gubernur.

Ketiga, menolak reklamasi dan meminta pembatalan rencana pembangunan 17 pulau di Teluk Jakarta. Keempat, mendesak Ahok untuk mundur dari jabatannya.

Kelima, meminta kepada DPRD Provinsi DKI Jakarta menggunakan hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat untuk memberhentikan Ahok. Keenam, meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tidak tebang pilih dalam menangani kasus suap reklamasi dan dugaan kasus korupsi Rumah Sakit Sumber Waras dengan tidak perlu takut untuk menetapkan Ahok sebagai tersangka.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home