Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Reporter Satuharapan 19:42 WIB | Selasa, 19 November 2019

Anies Enggan Komentari Penggusuran Warga Sunter

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah kanan) dalam pembukaan acara MTQ DKI Jakarta ke XXVIII di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019). (Foto: Antara/Livia Kristianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan mengomentari perihal penggusuran warga Sunter  di Jakarta Utara dan menyerahkannya kepada pemangku kepentingan setempat.

"Tanya ke Wali Kota Jakarta Utara saja ya," kata Anies saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (19/11).

Warga Sunter tepatnya di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara meminta Anies Baswedan untuk menepati janji kampanye sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur, katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye" kata salah seorang warga, Subaidah, Sabtu (16/11).

Subaidah mengatakan hampir semua warga Madura yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat Pilkada lalu. Namun, janji tidak ada penggusuran tidak ditepati.

Perihal penggusuran warga Sunter, Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono dari Fraksi PDI Perjuangan menyebut Anies tidak konsisten karena pernah menjanjikan bahwa tidak akan ada penggusuran saat masa pemerintahannya.

"Apa yang diucapkan saat kampanye itu hanya 'lip service' untuk mendapatkan simpati masyarakat, maka Pak Anies sampaikan program itu (tak menggusur). Tapi kan apa yang diucapkan tidak konsisten, faktanya hari ini Pak Anies melakukan penggusuran," katanya saat dihubungi Senin (18/11).

Meski demikian, anggota DPRD DKI lainnya Taufik dari Fraksi Gerindra mengatakan selama kampanye Anies tidak pernah berjanji untuk tidak melakukan penggusuran.

"Setahu saya nggak ada janji, kalau tidak ada penggusuran," kata Taufik.

Camat Tanjung Priok Syamsul Huda menegaskan yang dialami oleh warga Sunter bukanlah penggusuran tetapi penataan dan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan fungsinya.

"Kita melakukan penataan, bukan penggusuran," tegas Syamsul.

Penataan itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter. Wilayah tersebut rawan terjadinya genangan saat musim penghujan. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home