Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 07:32 WIB | Sabtu, 08 Desember 2018

Api dan Sabun

Kebanyakan manusia cemar dan kotor.
Di hadapan-Nya (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.” (Mal. 3:2-3).

Demikianlah cara Maleakhi menubuatkan kedatangan Mesias. Dia menggambarkan Mesias seperti api dan sabun: yang memurnikan dan membersihkan. Tugas-Nya: memurnikan yang cemar dan membersihkan yang kotor. Karena itulah, Maleakhi berkeyakinan tak banyak orang yang tahan berhadapan dengan Mesias. Kebanyakan manusia cemar dan kotor.

Dalam industri emas, api berfungsi memisahkan antara kotoran dan emas murni. Dengan api, tukang pandai emas dapat memisahkan emas murni dari logam lainnya. Itulah yang kita maksudkan dengan logam mulia, tanpa dicemari logam lainnya.

Tugas api bukanlah menghancurkan emas. Sekali lagi tidak. Bukan menghancurkan, tetapi memurnikan. Emas sendiri tidak akan musnah dalam nyala api tersebut. Semakin panas nyala api, semakin terlihat mana yang tulen dan mana yang palsu.

Maleakhi dengan baik juga menggambarkan Mesias sebagai sabun. Mengapa sabun yang dipilih? Sabun berfungsi membersihkan. Tugas sabun tidak membuat pakaian menjadi kusam. Atau malah belang-belang. Dan sabun bukanlah pemutih yang mampu menghilangkan warna pakaian. Tugas sabun adalah menghilangkan noda.

Dan tujuan dasar Mesias melakukan itu ialah agar manusia dapat layak mempersembahkan kurban kepada Allah. Dengan kata lain, manusia dapat layak berdiri di hadapan Allah dan bersekutu dengan khaliknya.

Pertanyaannya: Maukah kita dimurnikan dan dibersihkan-Nya? Dan itu hanya mungkin terjadi jika kita mengaku diri cemar dan kotor.

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home