Loading...
SAINS
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 20:21 WIB | Jumat, 03 Maret 2017

Arab Akan Bangun 3 Sekolah Bahasa Arab di Indonesia

Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Osama Mohammed Abdullah Al-Shuaibi. (Foto: Reuters)

JEDDAH, SATUHARAPAN.COM – Arab Saudi akan membangun sekolah bahasa Arab di tiga kota besar di Indonesia seperti Makassar, Medan dan Surabaya, kata Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Osama Mohammed Abdullah Al-Shuaibi.

Dia mengatakan tujuan pendirian sekolah tersebut adalah untuk menolong orang Indonesia lebih pandai berbahasa Arab dan memastikan institusi tersebut tidak akan memberi pengaruh radikal.

“Mereka hanya akan mengajar bahasa Arab. Kami tidak akan mengizinkan partai apa pun untuk memakai lembaga tersebut dengan maksud dan tujuan tertentu,” kata dia hari Selasa (28/2) seperti yang dilansir dari arabnews.com.

“Memang sudah ada Universitas Islam dan Bahasa Arab di Jakarta, yang merupakan cabang dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud di Riyadh,” kata dia. “Cabang universitas ini termasuk mempelajari bahasa Arab selama dua tahun, kemudian mahasiswa dapat melanjutkan studi tentang Islam hingga tingkat sarjana.”

Lembaga bahasa Arab juga baru saja dibuka di Pulau Sumatera. Kemudian, tiga kota lainnya akan menyusul seperti di Makassar, Surabaya dan Medan. “Tiga lembaga tersebut akan dibuka dalam kurun waktu dua atau tiga minggu mendatang, setelah kami mendapatkan persetujuan dari Raja Salman,” kata Al-Shuaibi.

Penyebaran Paham Radikal?

Seperti yang ditegaskan oleh Al-Shuaibi, lembaga tersebut dipastikan bebas dari paham radikal dan tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menyusupkan paham radikal di setiap materi yang diajarkan. Namun, cendekiawan Muslim, Ulil Abshar Abdalla memiliki pendapat lain.

Seperti yang dikutip dari voaindonesia.com, hari Rabu (18/1) lalu, Ulil menyatakan sejak tahun 1980, Arab Saudi telah menggunakan pendidikan untuk menyebarkan salafisme secara diam-diam. Salafisme adalah sejenis Islam fundamentalis di Indonesia. Jalurnya adalah melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) dan perguruan tinggi di Arab Saudi.

Salafisme adalah gerakan reformasi ultra-konservatif yang menganjurkan Muslim kembali ke zaman Al-Quran. LIPIA mengajarkan mazhab Wahabi, satu sekte Islam Salafi yang ditafsirkan oleh teolog Sunni abad pertengahan, Ibnu Taimiyah.

“Alumni Saudi” sekarang terlihat dalam banyak bidang organisasi, memegang jabatan-jabatan di Muhammadiyah, Partai Keadilan Sejahtera, dan kabinet. Sebagian juga telah menjadi Kyai dan guru agama, menyebarkan Salafisme ke seluruh nusantara.

Pengaruh pelaksanaan “kekuatan-lunak” besar-besaran Arab Saudi terhadap warga Indonesia baru mulai menjadi jelas.

Kemudian, teologi Saudi menimbulkan pengaruh yang berlawanan terhadap Ulil, yang menjadi tak simpatik dengan gerakan Salafi ketika ia belajar di LIPIA selama lima tahun.

“Walaupun saya sempat bersemangat mengikuti teologi yang sederhana itu, saya mendapati sangat fundamentalis pada intinya,” kata Ulil. Sejak saat itu ia mulai membaca berbagai buku Islam lain termasuk Sufi dan Syiah. Akhirnya pada tahun 2001, ia mendirikan Jaringan Islam Liberal (JIL).

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home