Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 15:16 WIB | Senin, 09 Januari 2017

Arab Saudi Puji Deradikalisasi di Indonesia

Ilustrasi. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius (kanan) menjawab pertanyaan anggota Komisi III dalam Rapat Dengar Pendapat di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (15/9).(Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Arab Saudi memuji program deradikalisasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Deradikalisasi yang dijalankan BNPT merupakan salah satu program yang sangat menarik dan mungkin tidak dimiliki negara lain,” kata Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Osama Muhammad Alshoiby sebagaimana dikutip dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (9/1).

Alshoiby mengemukakan hal itu saat melakukan pertemuan dengan Kepala BNPT Komjen Polisi Suhardi Alius di kantor perwakilan BNPT di Jakarta, Jumat (6/1).

Alshoiby juga menegaskan bahwa Arab Saudi bersedia mendukung program-program BNPT termasuk mengirim ulama-ulama yang berkemampuan untuk menekan pemikiran radikalisme di kalangan pelaku terorisme yang hingga saat ini masih memiliki pemahaman ideologi yang sangat keras.

"Kami (Arab Saudi) tentunya tidak akan ragu-ragu untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia seperti untuk mengirimkan ulama-ulama dari Arab untuk memberikan pemikiran yang baik kepada para pelaku-pelaku tersebut agar mereka dapat kembali ke jalan yang baik," kata dia.

Menurut dia, Pemerintah Arab Saudi mengetahui persis tentang geografis terorisme baik yang ada di Timur Tengah ataupun di negara Afrika dan memiliki peranan penting dalam hal deradikalisasi bagi mantan-mantan teroris.

Pemerintah Arab Saudi sendiri membentuk koalisi bersama dengan negara-negara Islam dalam penanggulangan terorisme, namun Indonesia belum bergabung dalam koalisi tersebut.

Terkait masalah koalisi bersama tersebut, Kepala BNPT mengatakan bahwa untuk melakukan kerja sama tersebut pihaknya akan bertanya terlebih dahulu kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Karena ini menyangkut masalah kerja sama dengan luar negeri, dan itu juga harus sepengetahuan dari Kemenlu," kata Suhardi.

Sebelumnya Kepala BNPT menjelaskan kepada Dubes Arab Saudi bahwa penanganan terorisme di Indonesia dilakukan dari hulu hingga hilir, melibatkan berbagai instansi termasuk Kemenag, Kemendiknas, Kemenristekdikti, Kemensos.

Dalam program deradikalisasi, BNPT juga melibatkan mantan-mantan komandan jihad yang sudah sadar untuk memberikan penyadaran kepada kelompok-kelompok yang masih memiliki ideologi radikal yang keras sekaligus menyentuh keluarga-keluarga para mantan napi terorisme ini.

"Kami berusaha untuk mengurai semua permasalahan yang ada di komunitas mereka sehingga simpul-simpul radikal ini bisa berkurang," kata Suhardi. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home