Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 09:04 WIB | Kamis, 31 Oktober 2019

AS dan Negara Teluk Beri Sanksi pada 25 Entitas Terkait Iran

Milisi Basij dalam satu parade di Teheran, Iran, salah satu entitas yang menjadi target sanksi. (Foto dari Al Arabiya)

RIYADH, SATUHARAPAN.COM- Amerika Serikat dan enam negara Teluk mengumumkan sanksi pada hari Rabu (30/10) terhadap 25 entitas yang terkait dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dan Hizbullah Lebanon.

Sanksi tersebut dalam upaya untuk memperketat kontrol keuangan terhadap kedua kelompok tersebut, menurut laporan Al Arabiya. Sanksi ditetapkan oleh Terrorist Financing Targeting Center (TFTC) yang berbasis di Riyadh. TFTC baru berusia dua tahun yang anggotanya Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab di samping Amerika Serikat.

TFTC menargetkan perusahaan-perusahaan yang mendukung Pasukan Perlawanan Basij, sebuah kelompok di bawah Pengawal Revolusi Iran, yang menurut departemen keuangan digunakan "untuk menindas oposisi domestik dengan aksi kekerasan brutal" dan memasok pejuang ke konflik regional.

“Tindakan hari ini adalah tindakan multilateral oleh mitra TFTC untuk mengekspos dan mengecam pelanggaran berat dan berulang-ulang oleh rezim Iran terhadap norma-norma internasional, termasuk serangan yang mengancam ekonomi global dengan menargetkan fasilitas minyak di Arab Saudi,” kata sebuah pernyataan TFTC.

Di antara 25 entitas yang menjadi target, adalah Bank Mellat Iran, perusahaan pertambangan, manufaktur, dan investasi yang mendukung Basij.

Empat orang yang terkait terdaftar sebagai orang-orang yang menjalankan operasi Hizbullah di Irak. Dan semua dari 25 entitas itu, sebelumnya telah disebutkan dalam sanksi Departemen Keuangan AS yang diumumkan pada 2018.

“Koordinasi TFTC untuk mengganggu jaringan keuangan yang digunakan oleh rezim Iran dalam mendanai terorisme adalah demonstrasi kuat persatuan negara-negara Teluk,” kata Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

"Tindakan ini menunjukkan posisi terpadu negara-negara Teluk dan Amerika Serikat bahwa Iran tidak akan diizinkan untuk meningkatkan aktivitas memfitnahnya di kawasan itu," kata Mnuchin, yang berbicara dalam sebuah forum bisnis di Riyadh, hari Rabu.

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home