Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 10:23 WIB | Selasa, 21 April 2015

AS Tambah Kapal Induk di Sekitar Yaman

Wakil Presiden baru Yaman Khaled Bahah menggelar konferensi pers pada 16 April 2015, di Riyadh. Bahah, yang mengungsi bersama Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi ke Arab Saudi, menyerukan kepada unit militer pembangkang untuk mencabut dukungan mereka kepada pemberontak Houthi Syiah yang memerangi pemerintahan Yaman. (Foto: AFP)
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Angkatan Laut Amerika Serikat menambah kekuatan dengan mengirim lagi kapal induk mengangkut jet tempur berpeluru kendali jarak jauh di perairan dekat Yaman. Aksi yang dikatakan untuk meningkatkan keamanan maritim di tengah meningkatnya konflik Yaman.
 
Pejabat Pentagon hari Senin (20/4) mengatakan, Angkatan Laut AS mengirim kapal induk USS Theodore Roosevelt beserta kapal penjelajah pendampingnya, USS Normandia, yang sebelumnya berada di Teluk menuju Laut Arab pada hari Minggu (19/4).
 
Kolonel Steve Warren, juru bicara badan keamanan AS Pentagon, membantah laporan bahwa armada tersebut untuk menangkal pengiriman senjata dari Iran ke Yaman.
 
Kapal-kapal itu akan bergabung dengan tujuh kapal perang AS lainnya di perairan dekat Yaman, yang terkoyak perang saudara setelah kelompok Houthi didukung Iran bertempur melawan pasukan yang setia kepada presiden Yaman yang didukung AS.
 
Angkatan Laut AS mengatakan telah meningkatkan kehadirannya di wilayah karena ketidakstabilan. "Memastikan jalur pelayaran penting ini tetap terbuka dan aman."
 
Namun aksi pengiriman kapal induk itu dilakukan setelah pejabat AS memonitor adanya konvoi tujuh kapal Iran yang diyakini menuju Yaman dengan membawa kargo yang belum diketahui isinya.
 
Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest mengakui muncul kekhawatiran meningkatnya pengiriman senjata dari Teheran ke Houthi.
 
"Kita telah melihat bukti Iran mengirimkan senjata dan bantuan lainnya kepada Houthi di Yaman," kata Earnest.
 
"Itu adalah jenis dukungan yang hanya akan berkontribusi pada peningkatan kekerasan di negara itu, negara yang sudah terlalu banyak disiksa kekerasan."
 
Para pejuang Muslim Syiah Houthi mengusir pemerintah pusat setelah merebut ibu kota Sanaa di bulan September dan menggendalikan beberapa wilayah di Yaman, yang berbatasan langsung dengan negara raksasa minyak, Arab Saudi.
 
Arab Saudi dan koalisi sekutu Arabnya merespons dengan melancarkan serangan udara untuk menghentikan gerakan Houthi, yang dikecam Teheran.
 
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa kehadiran kapal-kapal perang AS di Yaman supaya Amerika dapat cepat mengambil putusan dengan banyak pilihan jika situasi memburuk.
 
Kapal perang AS lainnya yang sudah ada di kawasan ini terdiri dari dua kapal perusak, dua kapal penyapu dan tiga kapal amfibi dengan 2.200 personel marinir.
 
Amerika Serikat semakin mempererat kerja sama intelijen dengan Arab Saudi karena melakukan serangan udara di Yaman juga memberikan dukungan logistik kepada koalisi yang dipimpin Saudi. (reuters.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home