Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 13:28 WIB | Kamis, 26 November 2015

Asap Kendaraan Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta

Asap Kendaraan Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta
Bus umum melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/11), mengeluarkan asap hitam dari knalpot. Berdasarkan hasil studi, asap kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang terbesar memburuknya kualitas udara di Jakarta dengan angka sekitar 70 persen terjadinya polusi di Jakarta. (Foto-foto: Dedy Istanto).
Asap Kendaraan Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta
Salah satu angkutan umum yang mengeluarkan asap hitam dari knalpot kendaraan yang merupakan salah satu penyebab kualitas udara di Jakarta memprihatinkan.
Asap Kendaraan Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta
Kondisi kualitas udara di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang terutup asap polusi dari kendaraan bermotor yang melintas sejak pagi hari.
Asap Kendaraan Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta
Sejumlah kendaraan roda empat melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, salah satu ruas jalan yang sering dipadati kendaraan.
Asap Kendaraan Penyumbang Terbesar Pencemaran Udara di Jakarta
Salah satu kendaraan angkutan umum saat melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat yang mengeluarkan asap hitam dari knalpotnya.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Asap kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar pencemaran udara di Jakarta. Sekitar 70 persen kendaraan bermotor penyebab kualitas udara di Jakarta menjadi buruk dengan korelasi perbandingan dari pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan bermotor.

Data dari kepolisian pada tahun 2009 mencatat jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Jakarta sekitar 9.993.867 kendaraan. Sementara itu, jumlah penduduk di Jakarta pada tahun yang sama mencapai 8.513.385 jiwa. Perbandingan data tersebut menunjukkan kendaraan bermotor di Jakarta lebih banyak daripada jumlah penduduknya.

Jakarta menjadi kota terparah dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia dan terburuk nomor tiga di dunia setelah Meksiko dan Thailand. Peneliti perubahan iklim dan kesehatan lingkungan dari perguruan tinggi Universitas Indonesia, Dr Budi Haryanto, mengatakan studi yang dilakukan sejak tahun 2010 menempatkan gangguan pernapasan sebagai penyakit yang paling banyak diderita akibat dari polusi udara, seperti dilansir dalam suatu pemberitaan bulan Juni 2015.

Asap kendaraan bermotor, salah satu faktor terbesar tingkat pencemaran udara, di Jakarta, kian memburuk. Meski alat pemantau kualitas udara sudah terpasang dengan hasil masih di bawah ambang batas, namun di lokasi seperti di wilayah perindustrian serta tingkat kemacetan yang tinggi, kondisinya telah melebihi ambang batas.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home