Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 18:29 WIB | Sabtu, 04 Maret 2017

Badan Geologi Minta Masyarakat Jauhi Gunung Sinabung-Dukono

Ilustrasi: Gunung Sinabung. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ego Syahrial, hari Sabtu (4/3) pagi merekomendasikan, agar masyarakat/pengunjung di sekitar Gunung Sinabung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak, dan secara sektoral dari puncak dalam jarak 7 km ke selatan-tenggara, 6 km ke tenggara-timur dan 4 km timur-utara.

Sementara untuk Gunung api Dukono, pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.

“Gunung Sinabung saat ini berada pada status  Level IV (Awas), secara visual dari kemarin sampai pagi ini Sinabung tampak cerah. Teramati secara visual erupsi letusan sebanyak sembilan kali,” kata Ego Syahrial terkait status “Awas” Gunung Api Sinabung dan status “Waspada” Gunung api Dukono, seperti dilansir dari esdm.go.id, hari Sabtu (4/3).

Menurut dia, kolom abu putih keabuan tebal tekanan sedang mencapai ketinggian 1000-2000 meter condong ke Timur dan Tenggara. “Tidak terdengar suara dentuman. Erupsi disertai disertai guguran lava sejauh 700-1500 m ke lereng Tenggara dan Timur,”dia menambahkan.

Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke Gunung Sinabung untuk memperkuat kegiatan pemantauan secara menerus 24 jam per hari, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat (BPBD, TNI, POLRI), maupun melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat.

Sama seperti halnya Gunung Sinabung, PVMBG juga meminta agar masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, karena saat ini masih terjadi erupsi letusan abu mencapai ketinggian 4460 m dari permukaan laut atau 2000 m dari puncak, condong ke arah baratdaya.

Erupsi juga masih kerap terjadi secara terus menerus di Gunung api Dukono, yang saat ini berada pada status Level II (Waspada). Erupsi yg disertai abu vulkanik setinggi 1729 m di atas permukaan laut atau 500 m dari puncak, kolom abu bergerak mengarah ke timur.

Pemantauan secara visual hari Jumat, (3/3) kemarin, Gunung Api Dukono terlihat cerah. Tinggi kolom abu putih kelabu tebal mencapai ketinggian 200-600 m dari puncak, condong mengarah ke barat, baratdaya, dan timur.

“Tidak terdengar suara gemuruh di Pos Dukono yang berjarak 10 km dari puncak,”kata Ego.

“Masyarakat di sekitar G. Dukono dan wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km,” lanjut Ego.

Pos Pengamatan Gunungapi Dukono terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Tobelo tentang penanggulangan bencana erupsi Dukono.

Badan Geologi,Kementerian ESDM melalui Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sesuai tugas pokok dan fungsinya terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik gunung berapi di wilayah Indonesia. Pemantauan  PVMBG saat ini terdapat 127 gunungapi aktif di Indonesia, 69 gunung dipantau secara menerus 24 jam/hari.

Status saat ini, satu gunung api status AWAS/Level Empat sejak 2 Juni 2015 (G. Sinabung, Sumut),15 gunung api Status Waspada/Level Dua (Marapi, Kerinci, Anak Krakatau, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Soputan, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonara, Ibu, & Dukono), dan sisanya 53 gunung api berada pada status Normal/Level Satu. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home