Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 06:37 WIB | Kamis, 27 Agustus 2020

Banjir Bandang di Afghanistan, 46 Tewas, Ratusan Rumah Hancur

Seorang warga desa yang terkena banjir bandang menggunakan sekop untuk membersihkan lumpur setelah hujan lebat di Charikar, Pprovinsi Parwan, Afghanistan pada hari Rabu (26/8/2020). (Foto: AFP)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya 46 orang tewas dan ratusan rumah hancur akibat banjir bandang saat hujan deras melanda sebuah kota di utara ibu kota Afghanistan, kata para pejabat hari Rabu (26/8).

Operasi penyelamatan dilakukan untuk membebaskan orang-orang yang terperangkap di reruntuhan bangunan di Charikar, ibu kota Provinsi Parwan, yang dilanda hujan lebat Selasa malam.

"Ada dua keluarga di lingkungan kami yang masih berada di bawah reruntuhan," kata Abdul Majid, warga Charikar kepada jaringan televisi Tolo News dikutip AFP. "Kami membutuhkan lebih banyak petugas penyelamat untuk membantu kami." Sementara itu, kantor berita AP nenyebutkan korban tewas lebih dari 70 orang.

Kementerian Kesehatan Umum mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sedikitnya 46 orang telah tewas di Parwan, dan sekitar 80 lainnya luka-luka.

Sementara, Wahida Shahkar, juru bicara gubernur wilayah itu, menyebutkan korban tewas 66 dengan lebih dari 90 orang terluka dan lebih dari 500 rumah hancur. "Kami mendapat laporan bahwa masih ada orang yang terperangkap di bawah puing-puing," kata Tamim Azimi, juru bicara kementerian penanggulangan bencana.

Gambar di jejaring media sosial menunjukkan mobil dan gerobak mengambang di sepanjang jalan yang dipenuhi air berlumpur.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, memerintahkan bantuan darurat untuk dikirim ke Charikar, kata istana presiden dalam sebuah pernyataan.

Banjir bandang juga dilaporkan di provinsi lain, termasuk Nangarhar, Panjshir, Wardak, Loghar, Paktika dan Kapisa, tetapi tidak ada laporan korban jiwa, kata kementerian penanggulangan bencana.

Hujan deras dan banjir bandang membunuh banyak orang setiap tahun di Afghanistan. Banyak rumah yang dibangun dengan buruk, kebanyakan di daerah pedesaan, berisiko runtuh selama hujan di negara yang miskin itu.

Awal bulan ini, 16 orang, termasuk 15 anak-anak, tewas dan puluhan rumah hancur ketika banjir bandang melanda sebuah desa di Provinsi Nangarhar. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home