Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:46 WIB | Rabu, 11 Januari 2017

Banjir Bandang di Thailand, 25 Tewas

Sejumlah mobil terendam akibat banjir di wilayah selatan Thailand, hari Selasa (10/1). (Foto: dari The Nation)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Banjir bandang di wilayah selatan Thailand menelan korban 25 jiwa, dan dua orang dilaporkan hilang, serta lebih dari satu juta orang terkena dampak, kata Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi Departemen Thailand.

Pusat Nasional Peringatan Bencana juga mengingatkan bahwa hari Rabu (11/1) dan esok wilayah Phetchaburi dan Kanchanaburi masih menghadapi hujan lebat dan kemungkinan banjir, dan tanah longsor.

Wilayah lain yang akan menghadapi hujan lebat adalah Phetchaburi dan Prachuap Khiri Khan. Dan gelombang tinggi hingga tiga meter diperkirakan melanda wilayah teluk dan Laut Andaman, menurut laporan media setempat, The Nation.

Banjir itu menghancurkan sejumlah jalan dan jembatan di jalan raya utama utara-selatan negara itu pada hari Selasa (10/11) memutus jalan sepanjang 200 km. Jalur kereta api di wilayah selatan dan menghubungkan wilayah negara tetangga, malaysia, juga terputus selama beberapa hari.

Lebih dari 360.000 rumah tangga terkena dampak banjir, dan merusak rumah, sekolah, pabrik karet dan kelapa sawit, menurut laporan Reuters.

Gambar-gambar di televisi setempat menunjukkan  mobil-mobil yang terendam di air keruh di provinsi Prachuap Khiri Khan.

Musim hujan di Thailand biasanya berakhir pada akhir November, tapi tahun ini hujan deras masih terjadi pada masa yang seharusnya menjadi musim kemarau di wilayah itu. Banjir secara rutin terjadi pada musim hujan antara Mei-November.

Thailand Selatan merupakan daerah penghasil utama karet dan sawit, dan banjir menurunkan produksi.

Pada tahun 2011, banjir bandang yang dimulai di utara dan mengalir ke Bangkok melumpuhkan industri, menewaskan lebih dari 900 orang dan memperlambat pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 0,1 persen tahun itu.

Secara keseluruhan, banjir melanda 12 provinsi di negara itu dengan dampak dialami oleh 369.680 rumah tangga atau 1,1 juta. Dan kementerian kesehatan setempat menyebutkan 112 rumah sakit yang terkena dampak banjir.

Dampak lain genangan terjadi di 1.791 sekola, namun sebagian besar telah melanjutkan kegiatan kelas. Di provinsi Prachuap, 30 sekolah masih ditutup.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home