Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:01 WIB | Rabu, 15 Juli 2020

Banjir dan Tanah Longsor di India, 77 Tewas

Sungai Brahmanaputra meluap akibat hujan deras dalam beberapa hari. (Foto: Reuters)

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Banjir dan tanah longsor melanda negara bagian Assam di India, dan 77 orang tewas akibat hujan lebat lebih dari dua pekan yang menyebabkan salah satu sungai terbesar di Asia itu meluap.

Sungai Brahmaputra terus bergejolak, menggusur lebih dari dua juta orang, kata para pejabat setempat. Sebanyak 26 dari 33 distrik di negara bagian tersebut terkena dampak parah.

MS Mannivanan, kepala Otoritas Manajemen Bencana Negara, mengatakan operasi penyelamatan dan bantuan sedang berlangsung. "Kami memiliki 40 tim Pasukan Tanggap Bencana Negara di daerah-daerah yang paling parah terkena bencana dan tentara juga dalam keadaan siaga," kata Mannivanan.

Sungai Brahmaputra, yang mengalir melalui Tibet, India, dan Bangladesh, merobohkan tepiannya di Assam akhir bulan lalu, menggenangi sebagian besar negara bagian itu dan memicu tanah longsor.

Dampak di Bangladesh

Di negara tetangganya, Bangladesh, lebih dari satu juta orang terdampar atau telah meninggalkan rumah mereka ke tempat yang lebih tinggi bersama dengan ternak mereka dan barang-barang lainnya.

"Situasinya suram, meskipun perairan Brahmaputra telah sedikit surut hari ini dengan intensitas hujan turun sedikit," kata Manninanan.

Ribuan orang berlindung pada hari Selasa di tanggul sungai yang rusak setelah mendorong mereka meninggalkan dari rumah mereka yang terendam di distrik Morigaon di Assam pusat.

“Desa-desa kami dan semua desa di sekitarnya telah berada di bawah air sedalam dada selama sekitar satu pekan,” kata Nilima Khatun. "Kami melewati hari-hari dalam kesengsaraan tanpa bantuan dari pemerintah."

Banjir juga menggenangi sebagian besar Taman Nasional Kaziranga, rumah bagi badak bercula satu yang langka, kata pihak berwenang.

Empat Juta Orang Terdampak

Hampir empat juta orang telah dilanda banjir monsun di Asia Selatan, kata para pejabat, dengan pemukiman sepertiga penduduk Bangladesh sudah terendam akibat beberapa hujan terlebat dalam satu dekade.

Musim hujan, yang biasanya jatuh dari Juni hingga September, sangat penting bagi perekonomian anak benua India, tetapi juga menyebabkan kematian dan kerusakan yang meluas di seluruh wilayah itu setiap tahun.

"Ini akan menjadi banjir terburuk dalam satu dekade," kata Kepala Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir Bangladesh Arifuzzaman Bhuiyan. Hujan deras membuat meluapnya dua sungai utama Himalaya, Brahmaputra dan Gangga, yang mengalir melalui India dan Bangladesh. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home