Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Reporter Satuharapan 13:08 WIB | Sabtu, 23 Mei 2020

Banyuwangi Siapkan Skenario New Normal Pelayanan Publik

Suasana bak kafe Kantor Desa Genteng Wetan di Banyuwangi, berinovasi menyiapkan diri. melakukan pelayanan publik di era new normal dengan menerapkan protokol kesehatan. (Foto: banyuwangikab.go.id)

BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Pemkab Banyuwangi menyiapkan skenario new normal bidang pelayanan publik dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

”New normal bukan pelonggaran. Keseharian kita jelas tidak bisa kembali ke era sebelum pandemi COVID-19. New normal artinya kesehatan dan kebersihan menjadi pilar utama keseharian. Kita berupaya mencegah penyakit, sekaligus tetap produktif,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Jumat (22/5/2020).

Ia mengatakan, berbagai sektor pelayanan publik tidak bisa dihentikan terus-menerus. Meski sebagian pelayanan berbasis online, tetap ada yang memerlukan kehadiran fisik, sehingga skenario new normal pelayanan publik disiapkan. Tetapi, pelaksanaannya menunggu pemerintah pusat, karena terkait kebijakan work from home ASN, membuka kembali kantor pelayanan publik, dan sebagainya.

”Semuanya akan dilakukan bertahap oleh pemerintah pusat. Maka kami memulai persiapan, simulasi, sehingga siap jika pemerintah pusat memberi komando,” Anas memaparkan.

Ia melanjutkan, pelayanan publik di era new normal adalah wujud pelayanan prima berdasarkan protokol kesehatan. Setiap kantor pelayanan publik wajib dilengkapi alat-alat penunjang kesehatan, seperti pemindai suhu tubuh, sanitasi yang layak, hand sanitizer, semua wajib bermasker, alat pelindung diri bagi petugas, dan sebagainya.

”Warga yang tidak bermasker, tidak boleh masuk, maka dia tidak bisa mengurus dokumen atau perizinan,” ia menjelaskan.

Bahkan, Anas menambahkan, sedang dikaji kemungkinan setiap warga yang datang ke kantor pelayanan publik diberi asupan jamu sebagai upaya membentuk gaya hidup sehat.

”Sebelum pandemi, di Mal Pelayanan Publik setiap beberapa jam, semua pelayanan dihentikan, petugas serta warga senam bersama 5 menit. Yang semacam itu harus menjadi tren di semua tempat pelayanan publik, bahkan harus diikuti BUMN dan swasta di Banyuwangi,” Anas menjelaskan.

Viral di Media Sosial

Untuk menyiapkan new normal pelayanan publik, Anas sedang menginventarisasi sejumlah hal. Hal-hal kecil wajib diperhatikan, misalnya semua pintu harus bisa didorong pakai kaki jika tak ada petugas bagian penerimaan warga.

”Setiap selesai jam kantor, semua ruangan didisinfeksi. Biar hemat, produksi hand sanitizer perlu menggandeng SMK untuk bikin berbahan dasar tanaman yang kualitasnya setara produk pabrikan yang lebih mahal,” ia menggambarkan.

Anas memuji inovasi Desa Genteng Wetan yang mulai menyiapkan diri. ”Desa Genteng Wetan layak menjadi rujukan bagaimana pelayanan publik di era new normal akan dijalankan,” ujarnya.

Di desa tersebut, petugas menggunakan APD, seperti masker dan pelindung wajah. Protokol bagi warga disiapkan, seperti wajib bermasker, cuci tangan sebelum masuk kantor, hingga dipindai suhu tubuhnya.

Pengunjung bersuhu lebih dari 37 derajat tak diperkenankan masuk, dan langsung dihubungkan dengan puskesmas terdekat. Tempat duduk juga dibikin berjarak.

“Di meja pelayanan kita juga menyiapkan hand sanitizer,” kata Kepala Desa Genteng Wetan M Syukri.

Pengunjung di kantor desa juga dibuat rileks dengan suasana kantor yang bak kafe. ”Ada meja-meja pelayanan sehingga warga tidak harus bergerombol di meja petugas,” ujarnya.

Video inovasi Desa Genteng Wetan yang mulai menyiapkan diri menyongsong era new normal, menjadi viral beberapa hari belakangan ini, dengan narasi dibawakan sendiri oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (banyuwangikab.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home