Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 13:07 WIB | Selasa, 17 Maret 2020

Banyuwangi Tunda Semua Agenda Festival Wisata Maret-April

Banyuwangi International BMX Competition termasuk dalam salah satu agenda pariwisata yang ditunda oleh Pemkab Banyuwangi. (Foto: banyuwangikab.go.id)

BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Pemkab Banyuwangi memutuskan membatalkan semua atraksi wisata dalam agenda Banyuwangi Festival yang sedianya dijadwalkan pada Maret-April 2020, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh Badan PBB untuk Kesehatan Dunia, WHO.

”Demi kebaikan dan keselamatan bersama, agenda Banyuwangi Festival selama Maret-April ditunda. Untuk calendar of event bulan Mei dan seterusnya menunggu perkembangan lebih lanjut,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Senin (16/3/2020).

Sejumlah atraksi wisata wisata yang sedianya digelar Maret-April di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu antara lain Wongsorejo Corn Festival, Banyuwangi Art Week, Banyuwangi Fashion Festival, International BMX Competition, Bangsring Underwater Festival, Banyuwangi Fishing Week, Festival Lembah Ijen 4, dan Muncar Food Festival.

Anas mengatakan, penundaan tersebut adalah bagian dari upaya ”social distancing” sebagaimana juga diamanatkan Presiden Jokowi.

”Kita perlu melakukan pembatasan interaksi sosial, termasuk menghindari kerumunan orang seperti dalam atraksi wisata yang biasanya memang selalu dihadiri ribuan orang,” ujar Anas.

Menutup Sementara Layanan Destinasi Wisata

Selain menunda semua atraksi wisata, berdasarkan rapat dengan seluruh Forpimda dan lintas elemen termasuk kelompok sadar wisata pengelola berbagai destinasi, Minggu (15/3), Pemkab Banyuwangi memutuskan menutup sementara seluruh layanan destinasi wisata mulai tanggal 16-29 Maret 2020.

”Kemarin perwakilan kelompok sadar wisata sudah kami ajak bicara. Hari ini surat resmi kami luncurkan ke seluruh pengelola destinasi wisata agar menutup sementara layanannya,” ujar Anas.

Anas juga meminta pihak hotel/homestay agar mengomunikasikan kepada dinas kesehatan terkait kondisi masing-masing tamunya.

”Sudah disepakati semua, kita saling jaga, saling bantu, demi kebaikan bersama. Ekonomi mungkin akan sedikit melambat, tapi kebaikan bersama dan keselamatan semuanya adalah yang paling utama,” ujar Anas.

Sejumlah lokasi yang bersinggungan dengan kerumunan wisatawan, seperti Bandara Banyuwangi juga mulai dilakukan langkah-langkah pembersihan menggunakan disinfektan.

”PT Angkasa Pura II melakukan penyemprotan. Demikian pula penyelenggaran layanan pelabuhan penyeberangan memastikan fasilitas seperti cuci tangan pakai sabun tersedia dengan baik,” ujarnya.

Anas juga mengajak warga untuk selalu menerapkan perilaku hidup sehat.

”Termasuk sekarang memang ada kebiasaan keseharian yang berubah untuk sementara, seperti membatasi berjabat tangan atau berpelukan sebagai tanda persaudaraan. Jadi jangan tersinggung jika kebiasaan itu berubah,” ujarnya. (banyuwangikab.go.id)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home