Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:23 WIB | Rabu, 22 Februari 2017

Bappenas Minta Pemda Tingkatkan Investasi Daerah

Ilustrasi. Sejumlah nelayan menjaring ikan di pantai Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa (21/2). Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB potensi perikanan diwilayah pesisir dan laut NTB sekitar 102.804 ton setiap tahun, terdiri dari perairan pantai sebesar 67.906 ton per tahun, perairan lepas pantai 61.957 ton per tahun dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebesar 298.576 ton per tahun. (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)

BATAM, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro meminta pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih kepada investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Pada 2018 mendatang, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai enam persen di mana kontribusi investasi harus digenjot, sebagai penopang alternatif selain konsumsi rumah tangga.

"Investasi adalah kata kunci 2018. Harus bisa didorong sebesar-besarnya hadir di daerah terutama investasi baru, bisa juga ekspansi dari yang ada," ujar Bambang di Batam, hari Rabu (22/2).

Kontribusi investasi pada pertumbuhan ekonomi domestik sendiri saat ini masih pada kisaran 5-6 persen. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi enam persen, lanjut Bambang investasi harus tumbuh minimal 8 persen pada tahun depan.

Oleh karena itu, Bambang meminta pemerintah daerah untuk menciptakan iklim investasi daerah yang kondusif agar investor tertarik dan tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia.

"Investor itu pada intinya simpel, ia ingin kepastian dari return atau keuntungan. Dan tingkat kepastian itu ia yakini bisa terjadi kalau daerah itu `welcome` terhadap investor," ujarnya.

Menurut Bambang, apabila masih ada praktik-praktik pungutan liar atau proses perizinan yang masih lama, merupakan hal-hal yang dapat dilihat investor sebagai suatu ketidakpastian dan mereka akan berpindah ke daerah atau bahkan negara lain.

Ia juga berharap setiap daerah saling berlomba-lomba menarik investasi baik asing maupun domestik.

"Jadi di sini harus ada juga kompetisi. Jangan sampai iklim investasi misalnya Kepri kalah dengan Sumatera Selatan sehingga investor maunya lari ke Sumatera Selatan meskipun buat Indonesia itu bagus toh investasi masuk," katanya.(Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home