Loading...
FOTO
Penulis: Endang Saputra 14:53 WIB | Minggu, 25 September 2016

Basarnas: Jangan Foto "Selfie" di Lokasi Banjir

Basarnas: Jangan Foto "Selfie" di Lokasi Banjir
Sejumlah anak korban banjir bandan sungai Cimanuk bermain di atas baju yang sumbangan di Cimacan, arogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9). Berbagai bantuan berupa makanan, pakaian dan kebutuhan untuk anak terus disalurkan ke posko darurat. (Foto-foto: Antara)
Basarnas: Jangan Foto "Selfie" di Lokasi Banjir
Fotografer LKBN Antara Maulana Surya menunjukkan sejumlah karya foto miliknya yang dijadikan kartu pos foto bertajuk Postcard For Garut yang dijual saat aksi penggalangan dana di kegiatan hari bebas kendaraan bermotor Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9). Hasil penjualan kartu pos foto dalam penggalangan dana tersebut akan disalurkan kepada para pengungsi korban bencana banjir bandang di Garut, Jawa Barat.
Basarnas: Jangan Foto "Selfie" di Lokasi Banjir
Anggota Direktorat Polisi Satwa Baharkam Polri menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban banjir bandang yang tertimbun material rumah di Kampung Lapangparis, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9). Tim penyelamat memaksimalkan proses pencarian menggunakan enam anjing pelacak milik Mabes Polri untuk mencari keberadaan korban yang diduga masih tertimbun reruntuhan bangunan akibat terseret luapan Sungai Cimanuk di tujuh titik.
Basarnas: Jangan Foto "Selfie" di Lokasi Banjir
Sejumlah pelajar menghitung uang yang terkumpul dalam rangka peduli Garut di SD Muhammadiyah Kemantran, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (22/9). Kegiatan penggalangan dana untuk membantu korban bencana banjir bandang di Garut tersebut merupakan salah satu cara belajar mengasah kepedulian sosial kepada sesama.
Basarnas: Jangan Foto "Selfie" di Lokasi Banjir
Sebuah alat berat membersihkan material banjir yang roboh akibat diterjang banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9).
Basarnas: Jangan Foto "Selfie" di Lokasi Banjir
Warga mengangkut barang dari rumah yang terkena banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (22/9). Berdasarkan data BNPB jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Garut mencapai 23 orang dan 18 lainnya masih dalam pencarian.

GARUT, SATUHARAPAN.COM – Badan SAR Nasional (Basarnas) mengimbau masyarakat jangan ber-"selfie" foto di lokasi bencana banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena terkesan tidak menghargai warga yang sedang dilanda musibah.

“Harap diingatkan atau ditegur bagi masyarakat yang hanya "selfie-selfie", mari kita jaga perasaan korban yang terkena bencana," kata Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua melalui siaran pers, Minggu (25/9).

Ia menuturkan selama tanggap darurat bencana banjir bandang banyak warga berdatangan ke lokasi banjir.

Menurut dia lokasi banjir bandang di Garut terkesan dianggap sebagai tempat wisata bencana oleh masyarakat bukan korban bencana.

“Jangan kejadian musibah ini dijadikan wisata bencana,” katanya.

Komandan Posko Penanggulangan Bencana Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto mengimbau masyarakat untuk menjaga perasaan korban bencana dengan tidak berfoto-foto di lokasi banjir.

Ia menceritakan selama tanggap darurat ada banyak masyarakat luar bahkan mengatasnamakan kelompok atau organisasi berfoto bersama dengan latar belakang daerah terdampak banjir.

“Foto-foto "selfie" dengan membawa 15 orang, `background`nya ada kami (petugas) di lokasi bencana, itu menyakiti perasaan yang menjadi korban," kata Setyo dengan nada kesal.

Ia menambahkan masyarakat yang datang ke lokasi banjir itu sebagian hanya menonton, ada juga menyerahkan bantuan langsung kepada korban.

Namun anehnya setelah menyerahkan bantuan, kata dia, kelompok orang tersebut berfoto bersama kemudian teriak-teriak.

“Foto-foto lalu teriak-teriak. Saya dokumentasikan itu. Saya sendiri saja (lokasi banjir) tidak mau memperlihatkan gigi saya (senyum)," kata Setyo juga menjabat sebagai Komandan Kodim 0611 Garut.

Beberapa lokasi banjir banyak warga secara perorangan maupun bergerombol mengatasnamakan organisasi atau unsur orang penting datang untuk melihat kondisi pasca banjir.

Seperti di lokasi banjir Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul ada sekelompok perempuan datang untuk memberi bantuan kepada korban banjir.

Setelah menyerahkan bantuan, mereka berfoto bersama dengan gaya ceria berikut latarbelakangnya lokasi bencana banjir.

Selain itu, banyak juga komunitas kendaraan mobil mewah dengan jumlah banyak masuk ke titik lokasi banjir di Cimacan.

Komunitas mobil mewah itu datang sambil menyalakan sirine ketika mau memasuki kawasan lokasi yang terkena dampak banjir.

Sementara itu, lokasi banjir di Cimacan banyak rumah yang rusak dan berlumpur.

Petugas gabungan dan sukarelawan masih melakukan pembersihan dan membantu warga untuk membersihkan rumahnya. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home