Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 19:25 WIB | Jumat, 21 November 2014

Basuki: Kesusahan Hari Ini, Cukup Hari Ini Saja

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, dalam sambutannya ketika membuka acara Global Entrepreneurship Week Indonesia Summit 2014, menyampaikan kepada para pengusaha, untuk jangan coba-coba menyogok Pemprov DKI  lagi.

“Saya akan marah sama pengusaha yang bilang kamu (Gubernur Basuki, Red) jujur sekarang, tapi kalau habis kamu turun, kita dikerjain yang lain. kalau seperti itu lagi ya capek. Kamu harus percaya bahwa kita punya presiden yang baik juga, tentu bisa lebih baik. Kita harus percaya bahwa ke depan akan banyak orang-orang jujur yang berani mati demi konstitusi di Indonesia,” kata Basuki di Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta, Jumat (21/11).

Gubernur yang akrab disapa Ahok itu menyesalkan adanya kekhawatiran publik tentang  kesusahan yang terjadi beberapa tahun mendatang. Namun Basuki berprinsip, kesusahan hari ini, cukup dijalani hari ini saja.

“Saya saja begitu lho, kalau saya habis kerja saya tidak mau lihat jadwal besok karena susah hari ini, cukup dirasakan hari ini. Kalau sudah sampai maghrib saya berpikir, lumayan lewat satu hari. Besok gitu lagi, saya tidur bisa jam 11 atau 12 malam, memulai hari saya jam setengah lima pagi, kadang-kadang memang seperti robot, tapi enggak apa-apa, nama baik lebih lebih penting daripada harta. Kesusahan besok, jadi urusan besok,” ucapnya berkisah dari pengalaman keseharian.

Basuki mengaku dirinya punya obsesi ingin dikenang seperti Gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977, Ali Sadikin.

“Saya punya obsesi pengen dicatat dan pengen dikenang, seperti orang selalu membicarakan Ali Sadikin. Kalau saya bisa selesaikan masalah banjir, macet, transportasi Jakarta, orang tidak bilang Jokowi lagi karena Jokowi sudah jadi presiden kan,” ujarnya.

Dari semua harapan yang ia sampaikan, Basuki berharap ia bisa diberikan kesempatan lagi oleh warga Jakarta pada pilkada 2017 mendatang, untuk tetap melanjutkan membenahi Jakarta dari masalah banjir dan macet.

“Kalau saya bisa terpilih 2017, mereka (warga Jakarta, Red) akan bilang ini karena Ahok semua jadi ada, artinya kepercayaan masyarakat itu tidak bisa dibeli dengan uang. Sama seperti Ciputra kan, kalau orang tahu Ancol ini idenya Pak Ciputra, ini pasti akan terus diingat sebagai sejarah. Tapi jadi gubernur pasti akan lebih dikenang daripada cuma jadi Direktur Utama Ancol,” candanya yang disertai tawa.

 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home