Loading...
INSPIRASI
Penulis: Priskila Prima Hevina 05:00 WIB | Kamis, 12 Maret 2015

Belajar Bicara

Mulutmu harimaumu.
Mengajari balita bicara (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Dalam masa tumbuh kembangnya anak balita perlu belajar bicara. Sungguh menyenangkan kala mendengar celoteh yang keluar dari mulut para balita itu. Mereka diajari kata dan kalimat sederhana, guna menunjuk pada sesuatu di sekitarnya. Orangtua berharap anak balitanya bisa berbicara dan bisa diajak berkomunikasi, sehingga Si Anak tak perlu meraung-raung bila menginginkan sesuatu dan orangtua tak perlu dibuat bingung karenanya.

Apakah belajar bicara hanya untuk anak balita? Tidak. Kenyataannya, banyak orang dewasa yang belum juga mampu berbicara. Belajar bicara level orang dewasa, memang bukan mengenal lafal kata, memperbanyak kosakata, dan menguasai tata bahasa. Kita mungkin sudah pandai dalam hal itu.

Belajar bicara adalah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien. Ini juga tentang kemampuan menempatkan diri, membaca konteks yang ada dan menyesuaikan dengan lawan bicara. Tujuan belajar bicara tidak hanya supaya nyambung, tetapi juga bisa membawa pengaruh bagi kawan bicara atau keadaan sekitar.

Sebenarnya asal bicara juga bisa dilakukan. Tong kosong nyaring bunyinya. Tetapi apa untungnya? Kita tidak akan mendapat kebaikan apa pun dari bicara ngawur. Candaan atau guyonan pun harus digunakan dalam komposisi dan waktu yang tepat, apalagi memperbincangkan hal serius.

Berbicara tak asal bunyi. Berbicara itu seni. Konten informasi yang disampaikan menunjukkan seberapa luas penguasaan orang terhadap bahan pembicaraan. Diksi yang dipilih menunjukkan kecerdasan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lawan bicara dan situasi. Nada bicara atau intonasi yang tepat akan menunjukkan kewibawaan dan karisma seseorang.

Dalam bahasa Inggris, kata ”bicara” dapat diterjemahkan menjadi ”speak dan ”talk. Sepintas dua istilah itu mirip, tetapi ada perbedaan spesifik antara keduanya berdasarkan kamus online Cambridge (British grammar). Speak merujuk pada pembicaraan formal yang fokus pada pembicara. Speak juga diartikan sebagai pembicaraan satu arah, seperti pidato. Sedangkan talk merujuk pada pembicaraan informal. Talk adalah pembicaraan dua arah (percakapan) yang melibatkan minimal satu pembicara dan satu pendengar.

Ingat Bung Karno? Proklamator kebanggaan NKRI tersebut adalah public speaker legendaris. Beliau membuktikan bahwa seni berbicara dapat mengubah keadaan. Baiklah, mungkin contoh ini terlalu berat bagi kita. Sebab tidak semua orang punya bakat menjadi public speaker. Namun, bukankah kemampuan bicara yang baik tetap harus dimiliki setiap orang? Setiap hari kita berhadapan dengan orang lain, bahkan orang-orang baru. Mau tidak mau kita harus membangun komunikasi dengan mereka. Penting diingat, hati-hati gunakan mulutmu, karena mulutmu harimaumu.

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home