Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:16 WIB | Selasa, 29 Juli 2014

Belanda Batalkan Misi Bersenjata di Lokasi Kecelakan MH17

Perdana Menteri Belanda Mark Rute pada konfrensi pers di The Hague Belanda Kamis, (24/7), "Malaysia Airlines MH17 kecelakaan: misi Bersenjata untuk mengamankan situs 'tidak realistis', kata PM Belanda (Foto: AP)

GRABOVE , SATUHARAPAN.COM  - Belanda membatalkan rencana pengiriman misi internasional bersenjata, untuk mengamankan lokasi kecelakaan pesawat MH17, khawatir timnya akan terseret dalam konflik di timur Ukraina.

Otoritas Belanda memimpin penyelidikan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines yang membawa 298 orang. Bersama Australia awalnya mereka berencana mengirim pertugas bersenjata, tapi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengumumkan pembatalan operasi itu.

"Kami menarik kesimpulan mengirimkan kekuatan militer untuk misi internasional di daerah ini tidak realistis," ungkap Rutte kepada wartawan di Den Haag. Dia menyebutkan keberadaan separatis bersenjata, dan kedekatan wilayah dengan perbatasan Rusia sebagai salah satu penyebab pembatalan.

"Bersama mitra internasional, kami menarik kesimpulan adanya risiko nyata misi internasional bersenjata akan terseret dalam konflik di Ukraina," tambahnya.

Bahkan petugas tidak bersenjata yang dikirim oleh Australia dan Belanda, akhirnya membatalkan kunjungan mereka ke lokasi MH17 pada Minggu ,(27/7), setelah pasukan pemerintah mengebom kota-kota tidak jauh dari lokasi kecelakaan

Sebuah tim kecil sempat melakukan perjalanan untuk menganalisis situasi, tapi "membatalkannya karena kekhawatiran keamanan" setelah melihat penggunaan senjata berat, ungkap Alexander Hug, wakil kepala pengawas misi khusus badan keamanan Eropa OSCE di Ukraina. (AFP/Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home