Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Melki Pangaribuan 09:00 WIB | Rabu, 29 Juli 2015

Bentuk Kadal Purba Menyerupai Kadal Modern

Fosil kayu kadal purba berusia 20 juta tahun yang membuat kagum para peneliti. (Foto: australiaplus.com)

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Kadal ternyata merupakan satwa yang sedikit sekali mengalami perubahan bentuk sejak jutaan tahun lalu. Hal itu terbukti dari temuan fosil kayu sejumlah kadal purba di Karibia berusia 20 juta tahun. Kadal yang sudah membatu itu diketahui identik menyerupai sepupu modern mereka.

Dalam laporan yang dipublikasikan pekan ini di Jurnal National Academy of Sciences, tim peneliti mengatakan fosil kayu kadal purba yang mereka teliti menunjukan hewan kadal hanya mengalami sedikit sekali perubahan selama 20 juta tahun terakhir.

"Fosil-fosil ini sangat mengejutkan karena mengandung banyak sekali detil, dan itu memungkinkan kita melihat bagaimana kadal-kadal ini dulunya seperti apa dalam kehidupan nyata,” kata pemimpin penelitian, Dr Emma Sherrat dari Universitas New England, Australia.

Sherratt mengatakan fosil ini biasanya hanya memberikan bentuk sekilas saja, tapi fosil-fosil baru yang mereka dapatkan dari Kepulauan Hispanola menyedikan detil yang sangat fenomenal, termasuk di dalamnya warna tubuh kadal purba, apa yang terakhir dilakukan hewan itu sebelum membatu dan apakah matanya tertutup atau terbuka.

"Kebanyakan fosil kayu kadal purba yang kami teliti masih memiliki rangka tubuh yang utuh, dan detil dari kulit mereka sangat mengagumkan di dalam fosil kayu itu. Dan memberikan gambaran detil mengenai dari corak kecil di tubuh kadal purba itu dan juga telapak kakinya yang lengket,” katanya.

"Anda bisa mensejajarkannya dengan kadal modern yang ada saat ini dan mereka akan terlihat seperti mahluk yang sama, begitulah sejati dan modernnya bentuk mereka,” katanya.

Aspek lain yang mengagumkan dari riset ini adalah banyaknya jumlah fosil kayu yang dianalisa. Jika pada riset terdahulu  kebanyakan hanya meneliti specimen tunggal, tapi dalam studi ini bisa melibatkan 38 ekor fosil kayu kadal dari berbagai lokasi di Hispanola.

Specimen fosil kayu kadal purba ini diperoleh dari museum, milik pribadi dan juga milik komunitas yang mewakili kelompok luas vertebrate yang diawetkan dalam fosil kayu.

Diperkirakan ada lebih dari 400 species kadal anolis yang tersebar di seluruh Kepulauan Karibia yang masing-masing spesiesnya beradaptasi pada relung ekologi tersendiri.

Kajian DNA sebelumnya mengindikasikan kadal anolis mulai membangun koloni di Karibia sekitar 40 juta tahun yang lalu, dan dengan cepat menjadi mengalami diversifikasi ke relung yang berda-beda, seperti kadal yang tinggal di pohon tinggi, kadal daun di lantai hutan atau kadal di rerumputan.

Seiring dengan masih-masing kelompok kadal berbeda itu mulai menguasai relung ekologi mereka, maka bentuk tubuh mereka, panjang kaki, dan juga sisik di telapak ibu jarin yang membantu kadal dapat memanjat seperti tokek mulai mengalami perubahan sesuai dengan relung ekologi mereka.

Dengan menggunakan mesin mikrokomputer x-ray tomografi yang dapat memproduksi rekonstruksi 3D dari fosil yang ada didalam fosil kayu, para peneliti berhasil mengetahui kalau keberagaman spesies kadal yang terbentuk 20 tahun yang lalu bentuknya sama dengan kadal modern yang ada sekarang ini.

"Kadal-kadal itu tidak mengalami perubahan selama ini,” kata Sherratt.

Temuan ini menurutnya sangat mengejutkan karena seluruh jenis hewan yang lain mengalami evolusi dalam jangka waktu yang sangat panjang itu.

“Ini menunjukan kalau kadal-kadal ini tetap stabil dalam periode waktu yang lama, itu cukup mengejutkan mengingat kadal bepergian ke pulau-pulau lain dan melewati daratan Florida dimana mereka tampaknya mengalami evolusi dengan sangat cepat sepanjang periode waktu tersebut,” katanya.

“Jadi tampaknya bukan mereka tidak memiliki kecenderungan untuk berubah, hanya saja struktur lingkungan di tempat mereka sudah cukup stabil sehingga mereka belum perlu untuk berubah dalam 20 juta tahun."

Bukti yang ada menunjukkan ekologi komunitas mereka mengalami perubahan dengan sangat cepat dalam jangka waktu yang singkat, kata Sherratt.

Namun, dia mengatakan, temuan mereka termasuk yang pertama menyoroti stabilitas ekologi jangka panjang dan menunjukan kalau relung dan komunitas yang mereka dukung juga tetap stabil selama jutaan tahun. (australiaplus.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home