Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 21:11 WIB | Senin, 22 Mei 2017

Berani Karena Benar

Jangan pernah jadi pecundang dalam membela kebenaran.
Demi Indonesia (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Tuhan memberikan kita tanah air yang merdeka, juga kedaulatan rakyat di persada Indonesia.” Kidung dari Pelengkap Kidung Jemaat 176, yang diciptakan M. Karatem itu,  dinyanyikan di gereja saat ibadah minggu. Ibadah Kebangsaan itu serasa menohok hati karena sebelumnya saya membaca berita tentang peresmian GKI di Mojosongo, Solo, yang ditentang ormas yang mengatasnamakan agama.

”Orang angkuh dan serakah melecehkan keadilan, oleh nafsu berkuasa hukum rimba dihalalkan.” Bait kedua kidung tersebut dinyanyikan syahdu, membuat ingatan saya lamat-lamat dipenuhi dengan bayangan seorang pemberani, dengan kepala tegak dan mata tak berkedip, menghadapi telikungan dirinya dalam membela uang rakyat dengan pasal-pasal yang menggadaikan surga.

Merasakan ketidakadilan bermain di depan mata, membuat diri hanyut dalam pujian yang dilantunkan. ”Tuhan, lihat bangsa kami diterjang gelombang ribut.  Tolong kami mengatasi kemelut dan kehancuran.”

Pendeta mengotbahkan kisah Stefanus yang dirajam karena memberitakan kebenaran.  Apakah itu adil? Sepertinya tidak karena akhirnya Stefanus mati. Tetapi, Stefanus berani menghadapinya, dan ia tetap memohon kepada Tuhan untuk mengampuni orang-orang yang membunuh dirinya.  Namun, lihatlah dari kejadian tersebut, muncul seorang bernama Paulus yang akhirnya dipakai Tuhan dengan luar biasa.

Keadilan hukum Tuhan tidak sama dengan keadilan hukum yang dibuat manusia.  Dengan kepala tertunduk, saya pun ikut melanjutkan kidung tersebut: ”Tuhan ajarlah kami supaya arif bijaksana, serta senantiasa membukakan diri.  Bersemangatkan kasih, saling menjalin pengertian, kami membina dan membangun bangsa ini.”

”Jangan takut,” Sang Pendeta menekankan kepada kami.  ”Jangan takut,” seberkas suara menggema dalam hati saya, karena warna kebenaran adalah keberanian.  Jadilah seorang ksatria Tuhan, jangan pernah jadi pecundang dalam membela kebenaran.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home