Loading...
INSPIRASI
Penulis: Katherina Tedja 06:30 WIB | Selasa, 19 Mei 2015

Berdamai dengan Masa Lalu

Jiwaku yang rapuh... ayolah mengampuni...
Foto: istimewa

SATU HARAPAN.COM – Ketika  menoleh ke belakang, kepada jalan setapak dan kelokan kehidupan yang telah saya tempuh, tidak henti nurani bersyukur….

Ada sukacita, percik-percik keriaan, keberhasilan, pertolongan, tangan-tangan terulur, para sahabat, orang-orang baik yang tertawa dan menangis bersama…. Ada saat-saat kelam, penghinaan, pengkhianatan, intrik, tipuan culas, dan tikaman dari belakang….

Namun, semua itu membentuk masa kini yang indah…. Seorang kanak-kanak bodoh dan egois yang di tempa terus-menerus untuk menjadi sedikit lebih bijak… sedikit lebih mengerti… hanya sedikit setiap waktunya… namun tampak dan terasa menakjubkan….

Ulat buruk rupa yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu tangguh yang kuat mengepakkan sayap. Semarak bukan karena elok rupa, dan perkasa bukan karena berlimpah…. Namun, karena makin mengerti akan kehidupan dan kehendak Sang Ilahi dalam hidup yang hanya satu kali ini saja….

Tetapi mengapa…? Banyak luka yang masih membekas dalam… tidak ingin melupakan… tidak pula ingin mengampuni… orang-orang yang tidak termaafkan, kenangan-kenangan getir yang tidak sirna oleh perjalanan waktu….

Dapatkah saya teduh berkata-kata bersama Nabi Yusuf yang lapang hati: ”Bukan kamu… tetapi Allah telah menempatkan aku…”

Terlalu kelam segala hal yang harus ditanggung Sang Nabi… bahkan sejak masa mudanya. Ia menjadi sasaran olok-olok, diperlakukan tidak adil, dijual, dan difitnah. Hanya karena ia memilih untuk mengatakan yang benar… semata-mata karena ia lebih dikasihi….

Namun ia memilih untuk tetap setia dan taat kepada Allah… Sang Perancang Kehidupan. Dan terbukti rancangan-Nya tidak pernah salah!

Jika hidup berada di dalam genggaman-Nya… jika semua terjadi atas kehendak-Nya… jika semua yang saya alami di dalam persetujuan dan rencana-Nya. Lalu, kepada siapa amarah menahun ini saya tujukan? Duh… sungguh… saya tidak berani….

Hanya selangkah lagi untuk menjadi lebih taat: mengampuni…. Taat dan mengampuni… sesederhana itu ibadah yang menyenangkan hati Allah. Namun, sungguh ini tidak mudah… Ini benar-benar tidak mudah….

Jiwaku… jiwaku yang rapuh… ayolah mengampuni… memaafkan… dan berdamai dengan masa lalumu….

 

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home