Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 20:20 WIB | Minggu, 15 Januari 2017

BI: Uang NKRI Dilengkapi Unsur Pengaman Canggih

Pengunjung melihat uang kuno pada Pameran Uang Kuno Nusantara di Medan, Sumatera Utara, Rabu (11/1). Pecahan koin dan uang kertas jaman kerajaan dan penjajahan Belanda hingga kemerdekaan itu dipamerkan guna mengenalkan kepada publik tentang sejarah nilai perekonomian dan bisnis sebagai alat tukar menukar masyarakat nusantara Indonesia. (Foto: Antara)

DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia mengatakan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun emisi 2016 dilengkapi unsur pengaman yang canggih untuk menghindarkan upaya pemalsuan.

"Unsur pengamanan dapat memudahkan masyarakat dalam mengenali keaslian uang dengan menerapkan 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Minggu (15/1).

Menurut dia, unsur pengaman itu di antaranya cetakan terasa kasar jika diraba, gambar tersembunyi, gambar saling isi atau rectoverso dan tinta berubah warna.

Selain itu juga adanya benang pengaman, gambar raster, mikroteks dan anticopy.

Causa lebih lanjut menjelaskan gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang dan hanya bisa dilihat utuh bisa diterawang.

Dia mengatakan rectoverso itu umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang di dunia karena teknik itu sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus.

"Rectoverso telah digunakan sebagai unsur pengaman Rupiah sejak tahun 1990-an sedangkan logo BI telah digunakan sebagai rectoverso sejak tahun 2000," imbuh Causa.

Logo BI pada uang baru itu juga menggunakan teknik saling isi atau rectoverso yang dipotong secara diagonal sehingga membentuk ornamen tidak beraturan.

Hal tersebut, ucap pria yang akrab disapa Pak CIK itu, menegaskan kembali bahwa uang Rupiah tidak memuat simbol palu arit seperti yang dipersepsikan oleh sebagian pihak, namun merupakan gambar saling isi.

Uang rupiah tahun emisi 2016 memiliki desain utama gambar pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa pahlawan nasional Indonesia.

Selain itu uang Rupiah kertas mencantumkan gambar tari nusantara dan pemandangan alam untuk lebih memperkenalkan keragaman seni budaya dan kekayaan alam Indonesia.

Bali mendapat kehormatan karena pahlawan nasional Mr I Gusti Ketut Pudja diabadikan sebagai gambar dalam pecahan uang logam Rp 1.000.

Pahlawan nasional dari Bali yakni I Gusti Ngurah Rai juga terdapat pada tanda air di uang kertas pecahan Rp 50.000 terbaru dan gambar tari legong, burung jalak bali dan bunga jepun terdapat juga di uang kertas pecahan tersebut. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home