Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Bayu Probo 07:11 WIB | Selasa, 15 April 2014

Bidara Upas, Tanaman Obat Penuh Manfaat

Bidara Upas, Tanaman Obat Penuh Manfaat
Umbi merremia mammosa. (Foto-foto: convolvulaceae.myspecies.info)
Bidara Upas, Tanaman Obat Penuh Manfaat
Bunga bidara upas.
Bidara Upas, Tanaman Obat Penuh Manfaat
Tanaman bidara upas.

SATUHARAPAN.COM – Bidara upas adalah tanaman penuh manfaat. Selain dapat dimakan sebagai sumber karbohidrat, orang di Jawa memanfaatkan umbi bidara upas sebagai obat. Parutan umbinya juga dimanfaatkan ibu-ibu untuk memperbanyak air susu. Sedangkan serat batangnya dapat digunakan sebagai bahan pakaian, karena mengkilap seperti kain satin, dan memberi rasa sejuk pada pemakainya.

Umbi bidara upas punya kemampuan sebagai antibakteri karena mengandung senyawa triterpenoid. Senyawa ini juga merupakan komponen aktif dalam tumbuhan obat yang telah digunakan untuk penyakit termasuk diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati, dan malaria.

Bidara upas (Merremia mammosa Hall. f) merupakan salah satu anggota suku Convolvulaceae. Berbeda dengan kerabatnya areuy carayun (M. peltata) umbi bidara upas biasanya menggerombol. Sosok daunnya berbentuk bulat telur melebar, pangkalnya berbentuk hati.

Bunganya berwarna putih dan kelopaknya tidak gugur, meskipun telah menjadi buah. Bijinya berwarna kelabu hingga hitam, dan pinggirnya berbulu kecokelatan. Umbinya mengandung cairan putih seperti susu. Umbi ini bahkan bisa tumbuh lebih besar dari umbi jalar.

Menurut beberapa laporan, tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, kemudian menyebar ke India, Indo Cina dan Andaman. Di Malaysia bagian Timur bidara upas telah dibudidayakan sejak berabad-abad lalu untuk dimakan umbinya. Kemudian tanaman ini menyebar ke Filipina, Ambon, Bali dan Jawa. Baru pada awal abad ke-20 tanaman ini digunakan sebagai obat di Jawa, dan mempunyai khasiat yang beragam.

Tanaman ini tumbuh di dataran rendah pada ketinggian sekitar 250 meter dari permukaan laut, dan pada tempat-tempat yang terlindung, dan pada tanah yang lembab. Perbanyakan biasanya dilakukan dengan biji. Karena kebiasaannya memanjat, biasanya dirambatkan pada pohon inang atau tonggak. Di Jawa, budidaya tanaman ini masih dalam skala kecil.

Melihat khasiat umbi tanaman ini yang sangat beragam, penggunaan tanaman ini perlu diteliti lebih mendalam, termasuk kandungan pada cairan umbinya. Selain itu juga perlu dipelajari lebih lanjut sejauh mana laporan tentang nilai guna tanaman ini.(Puslitbang Biologi-LIPI)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home