Loading...
SMASH AYUB
Penulis: Ayub Yahya 13:26 WIB | Senin, 12 November 2018

Bisnis Gereja

Ilustrasi. (Foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM - Berbincang dengan seorang teman tentang kasus pendeta di negeri antah berantah yang divonis delapan tahun penjara karena memakai uang gereja untuk kepentingan karier nyanyi istrinya. Teman saya itu bilang, pendeta tersebut cuma salah tempat; andai terjadinya di Indonesia pasti aman-aman saja. Kalau pun sampai ribut, paling ribut dengan sesama pendeta atau dengan anak mantu.

 

"Saya tahu ada beberapa pendeta yang punya deposito sampai ratusan milyar dari bisnis gereja; rumah kayak istana, mobil mewah berderet, pergi ke luar negeri naik pesawat first class,"kata teman saya itu pula. 

 

"@#$&*@#*&....!!"

 

"Zaman sekarang, Bro, teknologi memang makin canggih. Tapi itu cuma di satu sisi. Di sisi lainnya banyak orang yang tetap saja pikirannya primitif. Asal pendeta bilang: Ini untuk Tuhan, Tuhan berkata bla bla bla, Tuhan akan mengganti 100x lipat, mereka manut saja. Dan asal sudah ngasih persembahan ke gereja tenanglah hatinya. Tidak ambil pusing di gereja uang persembahannya dipakai untuk apa."

 

"@#$&*@#*&....!!"

 

"Makanya bisnis gereja menjamur; di mall-mall, ruko, bahkan apartemen. Tidak kenal krisis ekonomi. Tapi ya wajarlah. Ada pembeli (umat yang berprinsip, pokoknya ke gereja) ada penjual (para entertaint rohani). Dan di Alkitab sendiri’kan Paulus bilang, dengan maksud baik atau tidak, yang penting Injil diberitakan."

 

"@#$&*@#*&....!!"

 

 

 

Editor: Tjhia Yen Nie

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home