Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 05:36 WIB | Selasa, 21 April 2015

BKPM Sosialisasikan PTSP lewat WEFEA

Kepala BKPM, Franky Sibarani (batik hijau) saat uji coba peluncuran PTSP Terpadu di kantor BKPM beberapa waktu lalu. (Foto: Prasasta Widiadi)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan penyelenggaraan World Economic Forum on East Asia (WEFEA) merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan reformasi pemerintah di bidang investasi, khususnya dengan telah diterapkannya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat.

WEFEA yang ke-24 berlangsung di Jakarta pada Senin (20/4) dan Selasa (21/4)di Hotel Shangri La, Jakarta.

PTSP Pusat menawarkan pelayanan perizinan investasi yang cepat, mudah, transparan dan terintegrasi. Investor dapat memonitor progress aplikasi perizinan yang dilakukan. Terlebih pemerintah juga sedang melakukan integrasi PTSP Pusat dengan PTSP daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota,” kata  Kepala BKPM Franky Sibarani, melalui keterangan tertulis, Senin (20/4).

Ia mengatakan, target spesifik yang ingin diperoleh Indonesia atas penyelenggaraan WEFEA 2015 adalah menarik investasi di berbagai sektor. Pasalnya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi rata-rata tujuh persen, diharapkan investasi tumbuh rata-rata 10,2 persen per tahun menyusul bidikan target realisasi investasi sebesar Rp 3.500 triliun selama 2015 hingga 2019.

Lebih lanjut, Franky mengatakan dari segi peluang investasi yang akan ditawarkan kepada para peserta WEFEA 2015, pemerintah menargetkan percepatan dan perluasan pembangunan pembangkit listrik, pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia.

"Melalui forum ini, kami mengundang dunia usaha Asia Timur untuk lebih terlibat dalam membangun Indonesia dan meraih peluang bisnis yang tercipta," kata dia.

Ia memaparkan, pemerintah berencana untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW dalam lima tahun serta meningkatkan konektivitas untuk menekan biaya logistik.

"Kami juga ingin investor di Asia Timur melihat Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tapi juga sebagai pusat produksi di Asia. Kami ingin investasi yang memungkinkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus yang dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing Indonesia," kata dia.

Ia mengaku optimistis penyelenggaraan WEFEA 2015 dapat menarik investasi yang besar dari negara-negara Asia Timur. Keyakinan tersebut merujuk pada tingginya komitmen investasi yang disampaikan investor Jepang dan Tiongkok dalam kunjungan Presiden RI Joko Widodo Maret lalu.

BKPM mencatat ada komitmen investasi senilai 73,46 miliar dolar AS yang terdiri atas 10,06 miliar dolar AS komitmen investasi Jepang dan 63,40 miliar dolar AS komitmen investasi Tiongkok.

Lembaga itu juga mencatat, realisasi investasi 2014 mencapai Rp 463,1 triliun, meningkat 16,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan jumlah penanaman modal asing mencapai Rp 307 triliun.

Jepang merupakan negara Asia Timur dengan investasi tertinggi di Indonesia yang mencapai 2,7 miliar dolar AS pada 2014. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home