Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Melki Pangaribuan 08:48 WIB | Selasa, 15 Oktober 2019

Blanko KTP-El Kosong di Rejang Lebong dan Biak Numfor

Aktivitas pengurusan administrasi kependudukan di kantor Disdukcapil Rejang Lebong. (Foto: ANTARA/Dokumen)

REJANG LEBONG, SATUHARAPAN.COM - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan pencetakan Kartu Tanda Elektronik (KTP-el) di daerah itu saat ini terkendala minimnya stok blanko.

Kepala Disdukcapil Rejang Lebong Muradi di Rejang Lebong, Senin (14/10), mengatakan saat ini stok blanko KTP elektronik yang mereka miliki sudah habis sejak beberapa hari lalu sehingga mereka hanya melayani perekaman data dan pengurusan administrasi kependudukan lainnya.

"Stok blankonya sudah habis, saat ini petugas kita sedang meminta tambahan stok ke Dinas Kependudukan Provinsi Bengkulu. Disana ada 200 keping, rencananya mau dikasihkan ke kita," ujar dia.

Stok blanko KTP yang mereka miliki sebelumnya kata dia, sebanyak 500 keping yang diberikan oleh pihak Kemendagri pada 23 September lalu, sedangkan jumlah warga yang sudah masuk dalam daftar tunggu pencetakan atau print ready record (PRR) mencapai 593 orang.

Akibatnya ketersediaan stok blanko ini tidak bisa mencetak seluruh KTP warga yang sudah masuk daftar tunggu, pada hal mereka ini adalah penduduk pemula atau orang yang belum pernah memiliki KTP.

Terbatasnya stok blanko ini membuat pencetakan KTP di Rejang Lebong mereka lakukan secara selektif dan khusus untuk penduduk pemula atau warga yang belum pernah memiliki KTP, sedangkan untuk perbaikan KTP atau perubahan data akan diberikan surat keterangan yang isinya sama persis dengan KTP asli.

Untuk warga yang akan melakukn perbaikan data KTP seperti perubahan status, pindah alamat, ganti foto, mengganti KTP yang rusak, hilang dan lainnya diberikan surat keterangan atau suket.

Pihaknya dalam waktu dekat ini akan kembali mengusulkan permintaan pengiriman blanko baik ke pemerintah pusat maupun ke Pemprov Bengkulu dengan harapan bisa dikirim secepatnya sehingga warga yang belum memiliki KTP sama sekali atau penduduk pemula bisa dibuatkan KTP.

Kebutuhan 1.000-2.500 Blanko

Sebelumnya di tempat terpisah, Dinas Kependudukan dan Catatan sipil (Disdukcapil) Kabupaten Biak Numfor, Papua, menyatakan sejak satu bulan terakhir stok blanko kartu tanda penduduk atau KTP-elektronik masih kosong karena tingginya animo warga mengurus dokumen kependudukan tersebut.

"Kami masih menunggu droping pembagian blanko KTP elektronik dari Kementerian Dalam Negeri di Jakarta," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemkab Biak Akab Sanadi MAP di Biak, Sabtu (12/10).

Ia mengatakan, dalam sehari jumlah warga Biak mengurus dokumen KTP elektronik mencapai 50 hingga 100 orang.

Akab mengatakan, meskipun blanko KTP elektronik masih kosong, warga yang akan melakukan perekaman data tetap dilayani dan diberikan surat keterangan (Suket).

"Kami masih menunggu kucuran anggaran rutin Disdukcapil untuk melakukan perjalanan dinas pengambilan blanko KTP elektronik di Kemendagri Jakarta," ujar Plt Kadis Kependudukan Akab Sanadi.

Disinggung berapa banyak blanko yang dibutuhkan, menurut Akab, sesuai kebutuhan berkisar 1.000 hingga 2.500 keping KTP elektronik.

"Disdukcapil Kabupaten Biak Numfor tetap rutin melayani masyarakat dalam pengurusan dokumen kependudukan hingga di luar jam kerja. Ini bukti komitmen kami untuk melayani masyarakat," ujar Akab Sanadi.

Berdasarkan data dokumen kependudukan yang banyak dibutuhkan warga berupa KTP elektronik,kartu keluarga dan akta kelahiran anak untuk kelanjutan pendidikan dan program bantuan pangan non-tunai yang sudah berbasis KTP elektronik. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home