Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:10 WIB | Jumat, 10 Juni 2016

Blewah, Buah Favorit di Bulan Puasa

Blewah (Cucumis melo). (Foto: en.wikipedia.org)

SATUHARAPAN.COM – Buah blewah banyak dikonsumsi sebagai minuman penyegar di Asia Tenggara, selain timun suri dan kolang-kaling. Segar dan nikmat bila disajikan sebagai campuran es pada saat suhu udara panas.

Di bulan puasa Ramadan, penjualan blewah dan timun suri relatif meningkat karena telah menjadi semacam tradisi di Indonesia untuk menyediakan minuman buah segar di saat berbuka puasa. Blewah dapat dengan mudah ditemukan di pasar tradisional. Blewah yang sudah diolah sebagai campuran minuman es, bisa ditemukan di berbagai tempat keramaian, seperti pasar, warung, dan sebagainya.

Rr Harudiyati, ahli gizi dari RS Dr Soetomo Surabaya, seperti dikutip dari agropedia.co, menyebutkan salah satu manfaat blewah adalah mengganti cairan tubuh. Selain itu blewah merupakan isotonik alami yang berguna sekali bagi kesehatan. Karena buah blewah sangat cocok dikonsumsi setelah berolahraga ataupun setelah melakukan perjalanan, maka cocok juga dikonsumsi orang yang berbuka puasa untuk memulihkan kesehatan.

Dalam bahasa Inggris buah ini disebut cantaloupe. Sementara itu, pada beberapa literatur, buah ini juga disebut semangka Belanda dan garbis. Buah blewah, menurut Wikipedia, memiliki nama ilmiah Cucumis melo L var cantalupensis.

Untuk menghasilkan buah yang manis, tanaman blewah ini memerlukan musim panas yang panjang. Tanaman ini memiliki perakaran merambat dengan panjang mencapai 5 – 10 meter. Perakaran tanaman ini juga berserabut, dengan mata tunas yang banyak, dan juga akar bewarna putih kotor hingga kecokelatan muda.

Batang tanaman ini panjang, mencapai 10 meter bahkan lebih. Batang tanaman merambat, dengan bentuk bulat, lentur, dan terdapat bulu halus di sekitarnya. Warna batang hijau muda hingga tua. Batang tanaman ini memiliki banyak percabangan, mulai dari percabangan daun hingga percabangan bakal buah.

Buah blewah, umumnya berbentuk bulat lonjong, dengan kulit berwarna kuning atau jingga terang dengan bercak kehijauan. Di balik kulit buah yang tipis, terdapat daging buah yang relatif lembut dan bertekstur. Di bagian dalamnya terdapat rongga yang berisi biji dan serat. Dalam setiap buah terdapat biji yang banyak dengan bentuk pipih bewarna putih kotor dilengkapi serat-serat halus yang menyelimuti biji. Kulit blewah  berbintil-bintil dan dagingnya berwarna oranye.

Menurut The Journal Of Food Science, yang dikutip dari ruangtani.com, 100 gram blewah rata-rata mengandung 12.69 mg magnesium, mangan 0.03 mg, 0.05 mg tembaga, 0.10 mg seng, 0.003 mg kobalt, dan 0.005 mg krom.

Khasiat Herbal Blewah

Jika sudah dipotong, blewah hanya bertahan satu hari. Sebab itu disarankan tidak menyimpan buah ini dalam keadaan sudah terpotong. Diusahakan agar sekali penyajian buah dapat langsung habis.

Buah yang berkerabat dekat dengan melon ini rasa dan aromanya memang lebih mantap. Segar, manis, dan wangi, serta warna jingganya lebih memikat. Buah ini sedikit terpinggirkan bila dibandingkan dengan buah-buah lainnya. Kandungan vitamin C dalam blewah segar seberat itu setara dengan 60 mg vitamin C suplemen. Karena vitamin C sangat mudah rusak dan bereaksi dengan udara, maka blewah segar harus segera dikonsumsi sesaat setelah dikupas.

Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan, blewah kaya sekali vitamin-vitamin, antioksidan, penyegar, dan peremaja kulit, dan mengandung semua vitamin antiradikal bebas itu. Penelitian yang dilakukan NS Gill, R Arora, M Kaur dari Fakultas Farmasi Institut Rayat Universitas Teknik Punjab India, contohnya, menyimpulkan bahwa ekstrak metanol biji blewah (Cucumis melo), memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan yang mungkin bertanggung jawab untuk aktivitas antiinflamasi (radang) dan analgesik. Dengan demikian, ekstrak biji dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas.

Demikian pula penelitian dari tim Divisi Farmasi Central Drug Research Institute (CSIR), Lucknow, Uttar Pradesh, India, yang menyatakan bahwa Cucumis melo var Agrestis (CMA) memiliki anti-dislipidemia (kolesterol), dan aktivitas anti-hiperglikemia (keadaan di mana kadar gula dalam darah lebih tinggi dari nilai normal) bersama dengan aktivitas anti-adipogenic.

Sementra itu penelitian yang dilakukan K Ravishankar dan PSV Vishnu  Priya, dari Sri Sai Aditya Institut of Pharmaceutical Sains dan Riset Distrik Godavani India, menunjukkan bahwa  ekstrak biji etanol dari blewah (Cucumis melo var Agrestis) memiliki aktivitas diuretik (golongan obat-obatan yang sifatnya meningkatkan produksi air kencing, digunakan sebagai terapi pada penderita tekanan darah tinggi) yang signifikan, dan dapat digunakan untuk menghasilkan diuresis selama edema dan juga untuk mengobati hipertensi.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home