Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 03:03 WIB | Jumat, 28 Juli 2017

BMKG: 49 Titik Panas Terpantau di Aceh

Pemadaman Lahan Gambut. Petugas pemadam kebakaran bersama aparat Kepolisian Polres Aceh Barat memadamkan api di Desa Suak Raya, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa (25/7). (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, 49 titik panas terpantau oleh satelit berada di wilayah Aceh.

"Petang ini, satelit memantau total ada 49 hotspot (titik panas) di Aceh," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang Zakaria di Aceh Besar, Rabu (26/7).

Menurutnya, jumlah titik panas itu meningkat karena kemarin cuma terdeteksi 36 titik, dengan penyebaran di delapan kabupaten/kota di wilayah paling ujung atau di Utara, Pulau Sumatera.

Akan tetapi kini, ke-49 titik panas tersebut, tersebar pada 11 kabupaten/kota di provinsi bagian paling Barat di Indonesia.

Tercatat 16 titik panas, diantaranya berada di Nagan Raya seperti di Kecamatan Darul Makmur 10 titik, dan sisanya enam titik di Kecamatan Kuala.

Disusul Aceh Barat 12 titik panas berada di Kecamatan Johan Palawan tujuh titik, Kecamatan Sama Tiga dua titik, Kecamatan Kaway Enam Belas, Kecamatan Bubon, dan Kecamatan Suakmas memberi sama-sama satu titik.

Aceh Tengah tujuh titik panas, tersebar di Kecamatan Silihnara, Kecamatan Laut Tawar, dan Kecamatan Bintang masing-masing dua titik, serte Kecamatan Atu Lintang satu titik.

Gayo Lues terpantau menyumbang empat titik berada di Kecamatan Teripe Jaya tiga titik, dan Kecamatan Putri Betung satu titik.

Sulubussalam tiga titik yang ketiganya di Kecamatan Rundeng, dan Aceh Jaya dua titik yang keduanya di Kecamatan Teunom.

Terakhir Aceh Besar di Kecamatan Kota Luecot Glie, Aceh Barat Daya di Kecamatan Babah Rot, Aceh Selatan di Kecamatan Trumon, dan Aceh Singkil di Kecamatan Kota Baharu.

"Masing-masing memberi sumbangan satu titik, termasuk Bener Meriah di Pintu Rimegayo," kata Zakaria.

Yunus S Swarinoto, Deputi Bidang Meteorogi BMKG mengingatkan, Aceh perlu mewasdai kemunculan titik panas dan kabut asap. Sebab, lanjutnya, berdasarkan peta potensi kemudahan kebakaran yang ditinjau dari unsur cuaca, masih menunjukkan wilayah di Aceh sangat mudah terjadi kebakaran.

"Meski begitu, kondisi cuaca tidak akan menyebabkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Jika tidak ada faktor manusia yang melakukan pembakaran," katanya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home