Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 17:46 WIB | Kamis, 08 Oktober 2020

BMKG Ingatkan Curah Hujan Tinggi Ketika Anomali La Nina Berkembang

La Nina biasanya mengakibatkan hujan deras di atas normal yang bisa berdampak pada banjir dan tanah longsor. (Foto: dok. Ist)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa anomali iklim La Nina sedang berkembang di Samudera Pasifik Equator.

Dalam keterangan tertulis BMKG menyebutkan bahwa catatan historis menunjukkan La Nina dapat menyebabkan peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normal, meskipun dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia.

Pada Bulan Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera. Bulan Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Pada Bulan Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki Musim Hujan, di antaranya: pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat.

Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Dijelaskan bahwa Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin. BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir tahun 2020, diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021.

BMKG menyarankan para pemangku kepentingan lebih optimal mengelola tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home