Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:48 WIB | Jumat, 29 Agustus 2014

BNP2TKI Gagalkan Keberangkatan 500 TKI Ilegal Batam

BNP2TKI menggagalkan keberangkatan 500 calon tenaga kerja Indonesia (TKI ) ilegal ke Malaysia dari Pelabuhan Internasional Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau. (Foto ilustrasi: wikipedia.org)

BATAM, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menggagalkan keberangkatan 500 calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal ke Malaysia dari Pelabuhan Internasional Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Sejak Rabu (27/8) kami sudah menangkap sejumlah TKI dari berbagai daerah yang hendak bekerja ke Malaysia. Mereka bermodalkan paspor saja," kata Kepala BNP2TKI, Gatot Abdullah Mansyur, di Batam, Jumat (29/8).

Ia mengatakan, operasi digelar untuk mengurangi jumlah TKI keluar negeri melalui Pelabuhan Internasional Hang Nadim Batam, yang menjadi salah satu pintu keluar utama TKI ilegal dari Indonesia. "Calon TKI ilegal tersebut berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia. Yang tidak ada, hanya dari Papua," kata dia.

Batam dan Tanjungpinang yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura ditengarai menjadi pintu utama keluarnya TKI ilegal, dengan memanfaatkan status bebas visa. "Rata-rata dari berbagai daerah dibawa calo ke Batam. Selanjutnya mereka masuk ke negara tujuan dari Pelabuhan Internasional Batam Centre," kata Mansyur.

Dia menambahkan, calon TKI ilegal yang tertangkap dikembalikan ke PT dan perusaahaan penyalur lain, untuk melengkapi berkas-berkas jika benar ingin bekerja di luar negeri.

"Mereka harus mengurus semua persyaratan hingga mendapatkan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN), dan kontrak kerja agar mendapatkan perlindungan dan diberikan hak-hak sesuai kontrak," kata dia.

Kalau semua persyaratan sudah terpenuhi, akan diizinkan untuk bekerja di luar negeri.

"Memang saat ini adanya peraturan bebas visa di ASEAN membuat pengawasan sulit. Karena bermodal paspor saja sudah bisa ke luar negeri," kata Mansyur.

Ia mengatakan, petugas di pelabuhan harus jeli memilih calon TKI ilegal, atau warga negara yang hendak melancong keluar negeri. "Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasi banyaknya calon TKI ilegal yang hendak bekerja di luar negeri," kata dia.

Mansyur mengaku sudah bertemu Wakapolda Kepri Kombes Pol Richard Marlon Lumban Tobing, untuk bersama-sama melakukan pengawasan TKI ilegal. (Ant) 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home