Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 20:30 WIB | Senin, 20 April 2015

Bom Meledak di KBRI Yaman Saat KAA, Ini Penjelasan Menlu

Asap mengepul akibat serangan udara di gudang senjata di sekitar ibu kota Yaman Sanaa 20 April 2015. (Foto: reuters.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah bom meledak di Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kota Sanaa, Yaman pada pukul 10.45 waktu setempat hari ini (20/4) di saat di Jakarta diselenggarakan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Peristiwa mengejutkan ini langsung mendapat tanggapan dari pemerintah melalui Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia mengecam serangan tersebut. Berbicara di Ruang Cenderawasih, Jakarta Convention Center (JCC) hari ini, Retno menjelaskan  tidak ada korban dalam insiden serangan bom tersebut. “Dari 17 orang di KBRI itu, yakni empat tim evakuasi dari Jakarta, satu staf, lima lokal staf, lima buruh migran, dan dua mahasiswa. Dua orang mengalami luka ringan,” kata dia, sebagaimana dilansir oleh laman resmi KAA, aacc2015.id.

Secara tidak langsung, Retno menepis anggapan ada kaitan antara ledakan bom di KBRI dan posisi Indonesia sebagai tuan rumah peringatan 60 tahun KAA. Menurut dia, target serangan bom tersebut adalah depot amunisi yang berada dekat gedung KBRI.

“Serangan bom tersebut juga menyebabkan seluruh kendaraan milik KBRI terbakar, dan saat ini kami sudah melakukan evakuasi ke kota Al Hudaida,” paparnya.

Retno menyebutkan situasi di Kota Sanaa memang sudah tidak kondusif, sehingga tidak ada kegiatan operasional KBRI di kota tersebut. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda ini mengatakan seluruh kegiatan operasional KBRI dilakukan di Kota Salalah.

“Kami memang menganjurkan kepada seluruh warga negara Indonesia untuk pindah dari kota Sanaa,” ungkapnya.

Dia menambahkan total 1.973 WNI sudah berhasil dievakuasi dan tiba dengan selamat di tanah air. ”Memang masih ada WNI yang bertahan di Kota Tarim dan Al Mukallah, namun kami tetap upayakan agar mereka mau dievakuasi,” jelasnya.

Konflik bersenjata antara kelompok Houthi dengan koalisi pasukan asing yang dipimpin oleh Arab Saudi tengah terjadi. Kelompok Houthi mendapatkan dukungan dari Iran, sedangkan negara-negara Arab memberi dukungan kepada kelompok pemerintah.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home