Loading...
SAINS
Penulis: Sotyati 09:40 WIB | Senin, 03 Juli 2017

BPK Penabur Songsong 67 Tahun, Bertumbuh Usung “Iman, Ilmu, Pelayanan"

BPK Penabur Songsong 67 Tahun, Bertumbuh Usung “Iman, Ilmu, Pelayanan"
Kegiatan upacara bendera di SMAK Penabur 3 Jakarta. (Foto: Dok satuharapan.com/bpkpenabur.or.id)
BPK Penabur Songsong 67 Tahun, Bertumbuh Usung “Iman, Ilmu, Pelayanan"
Kegiatan marching band di SDK Penabur Gading Serpong. (Foto: Dok satuharapan.com/Dok BPK Penabur Jakarta)

SATUHARAPAN.COM – Sebut kata Penabur, maka ingatan akan langsung tertuju pada sekolah para juara berbagai olimpiade yang berkaitan dengan kecemerlangan otak.

Dari penelusuran buku Sejarah dan Perkembangan BPK Penabur 1950 – 2010 (di dalam berbagai dokumen dan situs web resmi Badan Pendidikan Kristen Penabur, kata “Penabur” dituliskan dengan “PENABUR”, memakai huruf kapital, berkaitan dengan hak cipta, Red), contohnya, tradisi juara berbagai ajang olimpiade itu dimulai pada 1995. Pada tahun itu, Teguh Budimulia dari SMAK 1 Penabur Jakarta, berhasil meraih medali perak dari ajang IPhO, International Physics Olympiad.

Meraih gelar juara, kemudian menjadi tradisi. Bukan hanya melahirkan juara-juara olimpiade fisika, namun juga juara-juara di ajang Olimpiade Sains Nasional, International Mathematics and Science Olympiad, International Junior Science Olympiad, International Biology Olympiad, International Chemistry Olympiad, Pan Pacific Abacus and Mental Arithmatic Competition, Olimpiade Astronomi Nasional, hingga aneka kompetisi robotik.

Membuka-buka buku 55 Tahun BPK Penabur, Tuhan Berkarya, dapat dibaca pada 2004, Astrid Paramita dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta, meraih prestasi dalam International Award Exhibition Young Inventors. Pada tahun yang sama, John FM Killop dari SMAK 7 BPK Penabur Jakarta, meraih gelar juara 1 Bidang Bahasa Inggris di ajang Lomba Mengarang 7 Bahasa.   

Sean Winshand Cuhendi, bertanding catur di Yunani. Master Percasi, wadah olahraga catur Indonesia, itu bertanding di Yunani saat masih berstatus murid SDK 6 Penabur.

Dari Paduan Suara, Renang, Pembawa Bendera, hingga Guru

Kenyataannya, BPK Penabur tidak hanya melahirkan jago “asah dan olah otak”. BPK Penabur masih menyimpan banyak talenta di bidang lain. SMUKIEZ Choir, Paduan Suara SMAK I, contohnya, juara 2 Festival Paduan Suara Tingkat Nasional pada 2004, meraih silver medal tingkat Asia kategori Folklore pada 2007.  

Janice Valencia L dari TK Sudirman 246 BPK Penabur Bandung pada 2004, meraih prestasi di bidang seluncur es (ice skating). Peraih medali emas, perak, dan perunggu dalam Bandung Ice Skating Indonesia Open itu, pada tahun yang sama meraih medali perak dan perunggu dalam Ice Skating Malaysia.   

Kevin G dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta, pada 2004, meraih gelar juara 1 renang gaya bebas tingkat nasional, juara 2 renang gaya ganti tingkat nasional, dan juara 3 renang gaya kupu-kupu.

Prestasi membanggakan lain yang membawa nama BPK Penabur bergema di tingkat nasional disuarakan Maria Felicia Gunawan. Dalam upacara peringatan detik-detik Proklamasi di halaman Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 17 Agustus 2015, Cia, siswi SMA Kristen Penabur Gading Serpong, Tangerang Banten, ditunjuk sebagai pembawa baki bendera pusaka.

Bukan hanya murid, guru-guru pun tak kalah berprestasi.

Dra Endang Setyowati MM, Kepala SMA Kristen (SMAK) 1 Penabur Jakarta, meraih gelar Juara 1 Kepala SMA Berprestasi Tingkat Nasional pada Lomba Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional, 13 – 15 Agustus 2014.

Jauh sebelum itu, untuk menyebut contoh, pada 2003 Teguh Santoso, guru SMAK 7 BPK Penabur Jakarta, menjadi juara 1 Virtual Forum Language Teachers tingkat negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Contoh lain, Ade Wijaya, guru sekolah yang sama, keluar sebagai juara di ajang Lomba Kreativitas Guru Nasional Tingkat SMU/K Bidang Mipatek.  

Hari Penting 19 Juli 2017

Bulan Juli menjadi bulan penting bagi Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur. Tahun ini, tepatnya pada 19 Juli, BPK Penabur berusia 67 tahun.

Kisah BPK Penabur berawal dari sekitar 10 sekolah pada awal pediriannya, dan masih bernama Badan Pendidikan Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Khu Hwee Djawa Barat (BP THKTKHKH), pada 1950. Kini seperti disebutkan Adri Lazuardi, Ketua BPK Penabur Jakarta, dalam perbincangan dengan satuharapan.com pada penggal awal Juni lalu, BPK Penabur memayungi 147 sekolah di 58 kompleks dengan jumlah murid 50.008 siswa.

Mengutip buku Sejarah dan Perkembangan BPK Penabur 1950 – 2010, tidak mudah bagi sebuah lembaga untuk bertahan dan tetap bertumbuh dalam kurun waktu enam dasawarsa seperti BPK Penabur.  Salah satu rahasianya adalah dengan mempertahankan dan mengaplikasikan visi BPK Penabur dalam setiap kegiatan, sehingga visi tersebut dapat dengan mudah dimengerti oleh setiap staf, pendidik, bahkan anak didik BPK Penabur.

Visi BPK Penabur lahir dari kerinduan para pendiri dan pribadi yang berkarya melayani di lembaga itu. Visi itu ditempa berbagai tantangan dalam kurun waktu yang tidak singkat, serta bagaimana lembaga itu menyikapi perubahan zaman dari sejak Perang Kemerdekaan sampai saat ini.

Visi yang ternyata tidak lekang waktu itu dirumuskan sebagai: “Menjadi lembaga pendidikan Kristen unggul dalam iman, ilmu, dan pelayanan”.

Misi BPK Penabur ialah “Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal melalui pendidikan dan pengajaran bermutu berdasarkan nilai-nilai kristiani”.

Penekanan nilai-nilai kristiani menjadi ciri khas BPK Penabur dibandingkan dengan lembaga pendidikan lain, menjadi sangat penting terutama dalam era globalisasi dan keterbukaan saat ini. Sesuai dengan moto BPK Penabur, yakni “Iman, Ilmu, dan Pelayanan”, siswa lulusan BPK Penabur diharapkan tidak saja pandai dalam ilmu, tetapi juga mempunyai dan dilengkapi iman yang teguh dan jiwa pelayanan.  

Renungan pagi sebelum memulai aktivitas, contohnya, adalah pemandangan yang biasa kita dapatkan saat berkunjung ke berbagai sekolah BPK Penabur. Pengajaran Agama Kristen, kebaktian sekolah, retret, Sekolah Injil Liburan, persekutuan siswa Kristen untuk jenjang SMP dan SLTA, pembinaan rohani untuk guru dan karyawan, perayaan Hari Raya Paskah dan Natal, merupakan sebagian kegiatan yang mengarah pada pembentukan iman seluruh sivitas akademika.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home