Loading...
EKONOMI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 11:36 WIB | Rabu, 02 September 2015

BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Semakin Tinggi

Ilustrasi: Calon penumpang sedang antre masuk ke pesawat terbang. (Foto: themarysue.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan melalui moda transportasi sudah cukup tinggi. Hal ini disimpulkan berdasarkan laporan BPS mengenai perkembangan transportasi pesawat udara pada Juli 2015.

“Perkembangan transportasi dengan pesawat udara meningkat dari Juni 2015 sebesar 5,66 juta orang ke Juli 2015 sebesar 6,42 juta orang. Ini artinya meningkat 13,51 persen,” kata dia dalam konferensi pers terkait inflasi bulan Agustus 2015 di Kantor BPS Jalan Dr Sutomo Jakarta Pusat, hari Selasa (1/9).

Menurutnya, kalau dilihat sejak 2010 angka tersebut tertinggi karena sebelumnya di bawah 6 juta orang. “Artinya bahwa minat masyarakat untuk naik pesawat sudah meningkat terlepas dari tiket pesawat ada obral dan promo. Tapi peningkatan jumlah penumpang yang naik pesawat tertinggi sekarang dari 2010 hingga Juni 2015. Dari Bandara Soekarno Hatta tertinggi 1,798.400 orang. Mudah-mudahan ini berdampak pada ekonomi lainnya,” kata dia.

Sementara itu penerbangan internasional juga terjadi peningkatan tipis yaitu sebesar 0,92 persen dengan jumlah 1,16 juta orang.

Kemudian penumpang yang menggunakan angkutan laut jumlahnya meningkat sebesar 17,8 persen dari 1,33 juta orang di bulan Juni 2015 menjadi 1,57 juta orang di bulan Juli 2015.

“Ini membuktikan angkutan laut kita cukup bagus, sudah banyak diminati dan mungkin cepat juga sekarang itu karena kapal-kapalnya bagus,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Suryamin juga mengungkapkan angkutan barang pada Juli 2015 menurun 9,67 persen. Di mana Juli 2015 mengangkut sebanyak 17,9 juta ton turun terhadap Juni 2015 yang besarnya 19,87 juta ton.

“Ini sebagai dampak dari ekspor impor yang sedang menurun walaupun (neraca perdagangan) kita sedang mengalami surplus. Tapi dua-duanya secara volume baik ekspor maupun impor terjadi penurunan sehingga barang yang diangkut terjadi penurunan. Untung situasi ini dapat dikompensasi dengan  jumlah orang yang mondar-mandir atau berangkat dengan pesawat maupun kapal laut.”

Kemudian untuk jumlah penumpang yang menggunakan sarana kereta api meningkat 0,18 persen dengan jumlah 27,61 juta orang dan barang yang diangkut turun 4,53 persen dari 2,81 juta ton pada Juni 2015 berubah menjadi 2,68 juta ton di Juli 2015.

Menurut Suryamin, ini sebagai dampak dari perlambatan ekspor impor.

Kemudian, secara akumulasi Januari hingga Juli 2015 angkutan udara baik orang maupun barang terjadi peningkatan. Dengan perincian jumlah penumpang meningkat 18 persen untuk domestik dan untuk internasional meningkat 0,7 persen. Sementara untuk angkutan laut jumlah penumpang meningkat 16,04 persen dan jumlah angkutan barang turun 1,73 persen.

Lalu, untuk angkutan kereta secara akumulasi Januari hingga Juli 2015 mengalami penurunan pada angkutan barang sebesar 3,23 persen bila dibandingkan pada Januari-Juli 2014.

“Ini akibat dari tahun 2014 pembangunan jalur ganda yang mengangkut barang-barang kebutuhan untuk membangun jalan kereta api jalur ganda masih tinggi. Sementara tahun 2015 karena sudah selesai sudah tidak ada lagi. Jadi hanya mengangkut barang-barang yang komersial,” kata dia.

Sementara itu jumlah penumpang kereta api secara akumulasi Januari hingga Juli 2015 meningkat terus sebesar 18,83 persen.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home