Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 15:36 WIB | Jumat, 18 Januari 2019

Bulog Kirim Beras Belum Manfaatkan Jalur TransPapua

Beras Rastra yang diberikan pemerintah kepada masyarakat Jayawijaya.(ANTARA News Papua/Marius Frisson Yewun).

WAMENA, SATUHARAPAN.COM - Perum Bulog Wamena, di Jayawijaya, Papua memastikan pengiriman beras untuk kebutuhan delapan kabupaten di pegunungan Papua, belum menggunakan jalur transPapua, Jayapura-Wamena yang sudah tembus dan dapat dilalui kendaraan.

Kepala Kantor Bulog Devisi Regional (Divre) Wamena Ahmad Mustari di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis (17/1), mengatakan pendistribusian beras masih menggunakan pesawat.

"Kita masih pakai udara, karena yang perlu kita pikir bahwa yang kita kelola ini kan bahan pakan, jadi takutnya jangan sampai perjalanan jauh (lewat darat) kan pasti mengalami kerusakan. Kalau udara, hari ini dikirim, hari ini juga sampai," katanya.

Terkait peluang ke depan untuk menggunakan jalur transPapua, Ahmad mengatakan itu merupakan kebijakan pimpinan di Jayapura.

"Itu kewenangan pimpinan, apalagi itu memakan waktu beberapa hari kalau lewat darat," katanya.

Ia mengatakan pada tahun 2019 Bulog telah menandatangani kerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan untuk pendistribusian logistik.

"Untuk jalur udara kita sudah ada `MoU` dengan maskapai, jadi tidak hanya satu aviasi. Kita gunakan Trigana, Jayawijaya, Deraya, yang sementara masih berjalan Trigana dan Jayawijaya Dirgantara," katanya.

Ia mengatakan jika pengangkutan menggunakan pesawat, dalam sehari satu aviasi bisa mengangkut lebih dari 50 ton.

"Kalau bisa beberapa aviasi, tentu pengangkutan bisa lebih dari yang ditargetkan," katanya.

Ahmad memastikan ketersediaan beras untuk awal tahun 2019 aman, sebab sudah tersedia 1.400 ton di Gudang Wamena dan sedang dilakukan pengiriman juga 500 ton.

"Intinya di wilayah Kansilog Wamena tidak mengalami kekosongan. Selain beras, ada minyak goreng dan gula juga yang dimasukan yang kita minta. Untuk gula 500 ton, sedangkan minyak goreng 20 ton yang sudah," katanya. (ANTARA News Papua)

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home