Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 23:59 WIB | Selasa, 23 Agustus 2016

Burkini Diminati Perempuan Nonmuslim

Burkini, kostum renang yang dirancang khusus untuk muslim. (Foto: rt.com/Reuters/Tim Wimborne)

SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Perempuan nonmuslim ternyata menaruh minat pada burkini atau pakaian renang yang dirancang tertutup khusus untuk perempuan muslim. Penjualan burkini di Prancis sempat dilarang, namun di Australia penjualan baju renang itu malah meningkat. 

Burkini telah memicu kontroversi besar di Prancis, dengan sekitar 15 kota di bagian tenggara negara itu melarang pemakaian di tengah ketegangan yang kian memuncak menyusul serangkaian serangan mematikan ekstremis.

Namun, seorang perempuan keturunan Australia-Lebanon bernama Aheda Zanett, yang membuat pakaian renang pertamanya untuk muslimah lebih dari satu dekade lalu, mengatakan bahwa kegemparan di Prancis menarik minat yang lebih besar terhadap produk-produknya.

“Saya bisa memberi tahu Anda bahwa secara online pada Minggu, kami menerima 60 pesanan - mereka semua nonmuslim,” ujar warga Sydney berusia 48 tahun itu, seraya menambahkan bahwa dia biasanya menerima 10 hingga 12 pesanan pada hari Minggu.

Zanetti mengatakan dia juga menerima banyak pesan dukungan sejak larangan pemakaian burkini ditetapkan di Prancis.

Pesan-pesan tersebut di antaranya dari orang-orang yang selamat dari kanker dan perenang lain yang menggunakan pakaian renang tersebut sebagai perlindungan dari sinar matahari.

“Kebanyakan koresponden… adalah orang-orang yang selamat dari penyakit kanker kulit dan mereka selalu mencari pakaian renang yang seperti ini,” katanya.

“Saya merasa seperti menjadi seorang penasihat. Itu adalah jeritan kebutuhan yang mereka inginkan.”

“Para perempuan bersama-sama mendukung hal ini. Tidak peduli dengan ras atau agamanya.”(AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home