Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:09 WIB | Senin, 30 Maret 2020

Buton Utara Kekurangan Gula Pasir

Bupati Buton Utara Abu Hasan mempromosikan beras organik pada ajang Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kota Kendari beberapa waktu lalu. (Foto: Antara)

KENDARI, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat Kabupaten Buton Utara mulai merasakan kekurangan gula pasir dan terigu di kalangan pedagang pasar tradisional maupun pengecer di wilayah tersebut

Bupati Buton Utara Abu Hasan di Kendari, Senin (30/3) mengatakan kekurangan gula butiran mengakibatkan lonjakan harga yang fantatis pada tingkat pengecer.

"Harga normal gula butiran di wilayah Buton Utara sekitar Rp15.000/Kg namun saat ini sudah menembus Rp25.000 per kilogram. Itu pun kalau dapat," kata Bupati Abu Hasan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah mengambil inisiatif berkoordinasi memintakan pasokan gula butiran dan terigu pada pihak distributor si Kendari dan Kota Bau Bau.

Bulog sebagai perusahaan negara yang menyalurkan gula butiran juga diharapkan tanggap menyikapi keluhan masyarakat Buton Utara yang kekurangan kebutuhan tersebut.

Berbeda dengan stok pangan beras yang dikuasai Bulog Sultra di gudang Buton Utara masih kategori aman untuk melayani kebutuhan tiga bulan ke depan.

“Stok pangan beras yang dikuasai Bulog sebanyak 100 ton cukup untuk kebutuhan tiga bulan kedepan,” kata Abu Hasan.

Soal pangan, kata dia rakyat Buton Utara tidak menggantung harapan satu satunya pada pangan beras karena cukup tersedia pangan lokal.

Pangan lokal berupa umbi umbian, jagung dan beras lokal justeru pilar utama pemenuhan masyarakat setempat sehingga tidak menjadi masalah, ujarnya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home